Indonesia Umumkan Kasus Pertama Omicron, IHSG Langsung Berbalik Turun
Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung berbalik arah dan jatuh ke zona merah setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Hingga pukul 11.00 WIB perdagangan Rabu (16/11), IHSG turun 0,23% ke level 6.610 dan penurunannya masih berlanjut jelang penutupan sesi pertama.
Hingga berita ini ditulis, berdasarkan data RTI Infokom, total saham yang diperdagangkan sebanyak 11,04 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,48 triliun. Tercatat ada 222 saham yang naik, 283 saham turun, dan 159 saham tidak mengalami perubahan harga.
IHSG sebenarnya dibuka di zona positif pagi hari ini, sempat menyentuh level 6.661 atau menguat 0,52% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. IHSG mulai turun sesaat sebelum Menteri Kesehatan mengumumkan kasus pertama Omicron. Penurunan signifikan pun terjadi pasca-pengumuman tersebut.
Pemerintah resmi mengumumkan kasus Omicron pertama di Indonesia pada Rabu (16/12). Kasus tersebut ditemukan dari seorang pekerja pembersih di Rumah Sakit Wisma Atlet yang terinfeksi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampel diambil dari tim di Wisma Atlet pada 8 Desember. Sampel lalu dikirimkan ke Kemenkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing dan hasilnya ada satu orang yang terdeteksi Omicron.
“Ada tiga terkonfirmasi positif, satu orang positif Omicron,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12).
Kasus tersebut juga tidak mengalami gejala seperti pilek dan batuk. Hasil tes PCR kedua petugas pembersih itu juga telah menunjukkan hasil negatif Covid-19. “Mereka telah menjalani tes kedua,” kata Budi.
Selain itu Budi mengatakan ada lima orang yang berstatus probable Omicron. Mereka terdiri dari dua WNI yang pulang dari AS serta tiga WN Cina yang tiba di Manado.
Saat ini WNI sudah diisolasi di Wisma Atlet, "Sedangkan WN Cina tersebut menjalani karantina di Manado," katanya.