GoTo Kaji Rencana Pencatatan Saham di Bursa Luar Negeri
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan pencatatan saham ganda di bursa efek luar negeri atau dual listing usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Sebagaimana diketahui, GOTO telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI hari ini (11/4).
CEO GOTO Andre Soelistyo mengatakan, rencana tersebut masih dikaji oleh perseroan. Sehingga, perseroan belum menentukan waktu untuk melakukan dual listing tersebut.
"Hingga saat ini, keputusan tersebut belum final. Kami terus melakukan persiapan, untuk waktunya kapan itu belum final, kami juga sambil melihat pergerakan pasar. Tapi intinya persiapan terus dilakukan dan menunggu momentum yang tepat," kata Andre dalam konferensi pers, Senin (11/4).
Dalam prospektus yang diterbitkan, perseroan berencana untuk mencatatkan saham di beberapa bursa saham luar negeri, antara lain New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX) atau London Stock Exchange (LSE).
Terkait dual listing tersebut, sesuai dengan peraturan Pasal 32 POJK No.222021, dual listing baru dilakukan oleh emiten dua tahun setelah tanggal pencatatan. Nantinya, GoTo berencana untuk menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa memberikan HMETD sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau modal disetor.
"Nilai itu setara dengan penambahan modal atau sebanyak-banyaknya 119.574.887.400 Saham Seri A, dengan risiko dilusi yang terkait, untuk ditawarkan dan dicatatkan di bursa efek yurisdiksi lain," ungkap GoTo dalam prospektus.
Manajemen menjelaskan, tujuan dari penawaran internasional itu diharapkan akan membantu emiten untuk mengakses basis investor yang lebih luas.
Hari ini (11/4) saham GOTO dibuka naik 18,34% atau 62 poin ke level Rp 400 pada perdagangan perdananya. Sebelumnya, perseroan menetapkan harga IPO Rp 338 per saham.
GOTO melepas sebanyak-banyaknya 46,7 miliar saham atau setara 3,43% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Melalui IPO ini, GOTO meraih dana segar Rp 15,8 triliun. Rinciannya, penghimpunan dana sebesar Rp13,7 triliun (USD954,7 juta) dari penawaran umum saham melalui IPO, serta menghimpun dana sebesar Rp 2,1 triliun (USD146,3 juta) melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih (greenshoe). Perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia itu menjadi perusahaan ke-15 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun ini.
Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan beberapa unit bisnis perseroan. Dengan rincian, sebesar 30% akan digunakan untuk keperluan perusahaan, 30% untuk Tokopedia, sedangkan 25% akan dialokasikan ke PT Dompet Anak Bangsa yang mengelola bisnis pembayaran, GoPay.
Selanjutnya, sebesar 15% akan dibagi rata ke PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebagai bagian dari GoFinance, Velox Digital Singapore yang merupakan Gojek Singapura, dan juga Go Viet yaitu Gojek Vietnam.