Kinerja Telkom Solid, Bagikan Dividen Rp14,86 Triliun

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
27 Mei 2022, 21:17
Telkom bagi Dividen
Telkom
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (tengah) bersama para jajaran direksi lainnya seusai RUPST (27/5). Sepanjang 2021, Telkom mencatat kinerja keuangan dan operasional solid dan memuaskan.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau (Telkom) membagikan dividen sebesar Rp14,86 triliun atau 60 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2021 (dividend payout ratio).

Sisanya sebesar 40 persen atau Rp9,90 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan di bidang digital connectivity, digital platform, dan digital services.

Misalnya, pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang.  Hal ini tercantum dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom yang digelar secara hybrid (daring dan luring) di Jakarta, Jumat (27/5).

Dengan besaran tersebut, berarti dividen yang akan diterima pemegang saham sebesar Rp149,97 per lembar saham. Adapun pembayaran dividen tahun buku 2021 tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya pada 1 Juli 2022.

Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan per 9 Juni 2022. Selain itu, tidak ada perubahan kepengurusan Perseroan dalam RUPST kali ini.

Sepanjang 2021, Telkom mencatat kinerja keuangan dan operasional solid dan memuaskan. Di antaranya didorong oleh peningkatan aktivitas daring pelanggan dan kebutuhan masyarakat akan koneksi internet yang kian tumbuh dari waktu ke waktu.

Meski pandemi Covid- 19 hingga kemunculan varian baru di pertengahan 2021 telah menimbulkan gelombang kedua pandemi yang memberikan tekanan besar pada perekonomian nasional. Namun, langkah cepat dan tepat pemerintah mampu mengendalikan pandemi sekaligus secara bertahap memulihkan perekonomian.

Pada akhir 2021, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp143,2 triliun atau tumbuh sebesar 4,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi profitabilitas, Telkom membukukan EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) sebesar Rp75,7 triliun atau tumbuh sebesar 5,1 persen dan laba bersih sebesar Rp24,8 triliun atau tumbuh sebesar 19,0 persen jika dibandingkan dengan periode 2020.

Pada segmen Mobile, Telkomsel mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terdepan di Indonesia yang melayani 176,0 juta pelanggan, dengan 120,5 juta di antaranya merupakan pengguna mobile data.

Secara keseluruhan, pendapatan Telkomsel pada 2021 tercatat sebesar Rp87,5 triliun. Kontribusi pendapatan dari Digital Business telah meningkat menjadi 77,9 persen dari total pendapatan Telkomsel, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 71,6 persen.

Pertumbuhan Digital Business ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan Data sebesar 6,9 persen yang didorong oleh pertumbuhan trafik data (Data Payload) sebesar 43,3 persen.

Pada segmen Consumer, IndiHome juga tetap memimpin pasar fixed broadband di Tanah Air dengan menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar. Jumlah pelanggan IndiHome pada akhir 2021 mencapai 8,6 juta pelanggan, bertambah sebanyak 585 ribu pelanggan dari tahun sebelumnya.

Pendapatan segmen Consumer meningkat cukup tinggi sebesar 18,5 persen year on year (YoY) menjadi Rp26,3 triliun, sehingga berkontribusi cukup signifikan dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi.

Kinerja segmen Enterprise pada 2021 baik di tengah tekanan akibat pandemi COVID-19. Pendapatan yang berasal dari segmen ini mencapai Rp19,1 triliun, atau tumbuh sebesar 8,0 persen jika dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,3 triliun atau bertumbuh 5,6 persen dibandingkan tahun lalu.

Selain keempat segmen ini, kinerja Telkom juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam segmen lainnya melalui berbagai inisiatif dalam mengembangkan dan menyediakan beragam layanan digital, baik untuk Business to Business (B2B) maupun Business to Customer (B2C).

Pada November 2021, salah satu anak usaha Telkom, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berhasil melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp18,8 triliun.

Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menciptakan nilai (value creation) yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder, di mana aset tower yang memiliki valuasi tinggi dapat di-unlock, sehingga berdampak pada valuasi yang lebih baik bagi perusahaan.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan cenderung kian landai, Telkom senantiasa terus menciptakan pertumbuhan melalui tiga pilar bisnis, yaitu Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services.

“Kami terus memperkuat kapasitas dan kapabilitas di bisnis digital sejalan dengan langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco,” ujarnya.

Langkah ini pun, kata dia, mulai membuahkan hasil yang cukup baik dengan kinerja yang Telkom peroleh di sepanjang 2021, baik keuangan maupun operasional.

“Tentunya ini menjadi motivasi bagi kami dalam mengakselerasi transformasi demi memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan di masa mendatang dan mendukung percepatan transformasi digital Indonesia.”

Pada 2022, Ririek mengatakan bahwa Telkom secara konsisten akan memperkuat jaringan untuk menghadirkan layanan broadband yang berkualitas baik di mobile maupun fixed dengan jangkauan terluas di Indonesia. Hal ini sebagai upaya penting untuk memperkuat posisi Telkom sebagai market leader pada domain digital connectivity.

Selain itu, Telkom tengah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pada lini bisnis data center dan cloud serta berbagai platform digital lain seperti data analytic dan security yang sekaligus juga merupakan enabler bagi terciptanya berbagai solusi digital services sesuai kebutuhan pelanggan.

Telkom juga sedang dalam proses meningkatkan kapasitas sekaligus mengkonsolidasikan aset data center, yang selanjutnya diharapkan dapat meng-unlock bisnis data center tersebut, sebagaimana yang telah perusahaan lakukan sebelumnya pada bisnis tower.

Adapun Telkom selalu terbuka untuk menjalin partnership dengan pihak-pihak lain, termasuk yang berskala global.

Tujuanya untuk mempercepat peningkatan kapabilitas seperti di bidang cloud atau dalam rangka mendapatkan investor yang memiliki visi untuk bersama-sama menangkap peluang pertumbuhan dan menciptakan nilai yang lebih tinggi.

Ririek atas direksi Telkom menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan setia, mitra bisnis, media, masyarakat luas, dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang diberikan kepada Telkom sepanjang 2021.

“Kami percaya, di masa depan Telkom akan tetap memiliki prospek usaha dan pertumbuhan yang baik, seiring tiga pilar bisnis tersebut yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat demi memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan untuk terwujudnya kedaulatan digital Indonesia.”

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...