IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Analis Rekomendasikan Saham Bank
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat dan bergerak di level 6.944 - 7.071 pada perdagangan hari ini (30/5). Sebelumnya, indeks ditutup naik 2,07% di level 7.026,256 pada akhir perdagangan 27 Mei 2022.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, faktor pendorong menguatnya IHSG hari ini didorong musim pembagian dividen oleh emiten dan stabilnya tingkat suku bunga dalam negeri. Tingkat suku bunga yang stabil merupakan salah satu indikator bahwa kondisi perekonomian masih cukup stabil.
William mengatakan, IHSG masih berpotensi bertahan dalam rentang konsolidasi wajar. Peluang kenaikan terbatas pun akan terlihat hari ini. Namun, tekanan masih belum terlihat mereda.
"Peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama bagi investor jangka panjang," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (30/5).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG berpeluang menguat di level 7.232 dan mengisi gap yang tertinggal pada fase downtrend kuat sebelumnya di rentang 7.156-7.204. Hal itu terjadi apabila mampu menembus dan ditutup di atas resisten krusial pada level 7.032.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.032, 7.105 dan 7.174, sedangkan titik support ada di posisi 6.829, 6.768 dan 6.707
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di rentang harga 2.370-2.440. ANTM akan tetap berpeluang membentuk pola koreksi triangle, apabila koreksi yang sedang terjadi tidak membuat harga melemah di bawah 2.350.
Kemudian, ia merekomendasikan untuk trading buy pada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di rentang harga 825-840. BRPT masih berada di atas Fibonacci Retracement 78., dan berpeluang untuk menguat dengan potensi kenaikan di level 945.
Selain itu, Ivan menyarankan untuk hold atau trading buy pada saham PT United Tractors Tbk (UNTR) di rentang harga 29.300-29.950, serta hold atau speculative buy di rentang harga 900-925 pada saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Bursa Efek Indonesia mencatat ada 54 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sepanjang 2021.