Adhi Karya Rights Issue 7,12 Miliar Saham, untuk Apa Saja Dananya?

Syahrizal Sidik
24 Agustus 2022, 11:44
Adhi Karya Rights Issue 7,12 Miliar Saham, untuk Apa Saja Dananya?
Arief Kamaludin|KATADATA
Adhi Karya

 

Emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya Tbk, berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 7,12 miliar saham baru.

Rights issue ini diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan HMETD saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perusahaan, Adhi Karya berencana menggunakan dana yang diperoleh dari rights issue ini sebesar Rp 1,97 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 digunakan sebesar Rp 1,4 triliun untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta.

Selanjutnya, sebesar Rp 400 miliar untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen dan sebesar Rp 200 miliar dialokasikan untuk proyek SPAM Karian-Serpong.

Apabila terdapat sisa hasil dana penawaran umum, maka akan digunakan oleh perseroan untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Non PSN diantaranya Proyek Jalan Tol, Preservasi Jalan Lintas, SPAM, Pengelolaan Limbah dan Proyek Infrastruktur lainnya.

Perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan dari rights issue ini. Namun, tanggal terakhir pencatatan atau recording date untuk memperoleh HMETD pada 19 Oktober 2022. Tanggal distribusi HMETD dijadwalkan pada 20 Oktober dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 21 Oktober 2022. Sedangkan, periode perdagangan HMETD dijadwalkan pada 21 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2022.

 

Sampai dengan semester pertama tahun ini, emiten bersandi ADHI ini mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester pertama tahun ini senilai Rp 10,23 miliar atau naik 23,53% dari periode sebelumnya Rp 8,20 miliar. 

Adapun, pendapatan perseroan pada semester I sebesar Rp 6,32 triliun atau tumbuh 42,34% dari periode sebelumnya, yakni Rp 4,44 triliun.  

Pada enam bulan pertama tahun ini, perseroan meraih kontrak baru sebesar Rp 12,2 triliun pada kuartal II 2022. Jumlah ini melonjak hingga 82% dibanding perolehan kontrak pada Juni tahun lalu yang sebesar Rp 6,7 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...