Saham GOTO Tersungkur ke Level Rp 100 Jelang Public Expose Insidental
Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali merosot 6,54% atau 7 poin ke level Rp 100 menjelang akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (8/12). Hal ini terjadi sesaat sebelum perusahaan menggelar paparan publik atau public expose insidental, sesuai permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Saham emiten teknologi Tanah Air ini lagi-lagi terkena auto reject bawah (ARB). Pada saat bersamaan, kapitalisasi pasar perusahaan hasil peleburan Gojek Indonesia dan Tokopedia itu terus menyusut hingga ke level Rp 118,44 triliun.
Secara akumulasi, harga saham telah menyusut 29,08% dalam waktu sepekan, dan menurun 70,4% dibanding harga awal ketika penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang sebesar Rp 338.
Harga saham GOTO terus merosot karena investor gencar melepas sahamnya pasca-periode penguncian atau lock up saham berakhir 30 November 2022 lalu. Di hari pertama lock up saham dibuka, 1 Desember lalu, investor berbondong-bondong melepas saham GOTO dengan total volume mencapai 20,1 miliar saham. Investor menetapkan penawaran pada harga Rp 141, sehingga akumulasinya mencapai Rp 2,8 triliun.
Menurut data RTI saat itu, volume saham yang berhasil ditransaksikan sampai penutupan perdagangan hari ini tercatat 461,8 juta saham dengan nilai transaksi Rp 65,1 miliar. Jika dibandingkan dengan total saham yang ingin dilepas investor, saham yang laku terjual hanya 2% dari total penawaran yang ada.
Dalam perkembangannya, Pemerintah Singapura dan beberapa investor kakap asing memanfaatkan pelemahan harga saham dengan menyerap saham GoTo.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Desember 2022, Citibank mewakili Pemerintah Negeri Singa menggenggam 68,71 miliar saham atau setara 5,8% porsi saham GoTo.
Selain itu, terdapat pula GoTo Peopleverse Fund (GPF) yang memiliki 7,65% saham GOTO. Transaksi dilakukan melalui PT Stockbit Sekuritas Digital dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. Selanjutnya, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd dengan kepemilikan 8,71%, dan Taobao China Holding Limited dengan kepemilikan 8,84%.