Dirut Tersangka Kasus Korupsi, Saham Moratelindo (MORA) Anjlok
Saham emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) anjlok 6,25% ke level Rp 525 per saham atau menyentuh auto reject bawah (ARB) pada pembukaan perdagangan Kamis (5/1).
Data perdagangan menunjukkan, saham Moratel ditransaksikan sebanyak 167 kali dengan volume 883 ribu saham dengan nilai transaksi Rp 468,52 juta. Hari ini, sahamnya bergerak di level Rp 525 sampai dengan Rp 545 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 12,41 triliun.
Saham Moratel ikut tertekan setelah Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Utama MORA, Galumbang Menak sebagai tersangka pada Rabu kemarin (4/1) terkait dugaan kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Berdasarkan dua alat bukti, tim penyidik Jampidsus telah meningkatkan penyidikan umum ke tahap penyidikan khusus dengan menetapkan tiga orang tersangka," kata Direktur Penindakan Jampidsus Kejagung, Kuntadi, seperti dilansir dari Antara, Kamis (5/1).
Bersama dengan Galumbang, dua tersangka lainnya ialah Anang Achmad Latif (AAL) selaku Direktur Utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Yohan Suryanto (YS) selaku Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020.
Menurut penjelasan Kuntadi, kasus korupsi yang dilakukan tersangka perihal proyek pembangunan infrastruktur untuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal berupa 4.200 site BTS. Namun, dalam pelaksanaan perencanaan dan pelelangan para tersangka diduga telah merekayasa dan mengondisikan.
“Sehingga di dalam proses pengadaannya tidak terdapat kondisi persaingan yang sehat, sehingga pada akhirnya diduga terdapat kemahalan yang harus dibayar oleh negara,” kata Kuntadi.
Galumbang secara bersama-sama memberikan masukan dan saran kepada tersangka AAL ke dalam Peraturan Direktur Utama beberapa hal yang diketahui dimaksudkan untuk menguntungkan vendor dan konsorsium serta Moratelindo. MORA merupakan salah satu supplier salah satu perangkat di proyek tersebut.
Sebagaimana diketahui, Moratel melantai perdana di bursa saham pada 8 Agustus 2022 dengan melepas 2,53 miliar saham ke publik. Perusahaan meraup dana IPO senilai Rp 1 triliun.
Saat ini, pemegang saham pengendali Moratel adalah PT Candrakarya Multikreasi dengan kepemilikan 40,83%. PT Gema Lintas Benua 30,17% saham. Lalu, PT Smart Telecom 18,32%. Sisanya adalah investor publik dengan kepemilikan 10,68% saham.