IHSG dan Indeks Global Melemah Nantikan Keputusan The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam zona merah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (31/1). Adapun penurunan sebesar 0,48% menempatkan indeks pada level 6.839.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi hari ini mencapai Rp 12,1 triliun dengan volume perdagangan 18,7 miliar. Adapun frekuensi perdagangan mencapai 1,24 juta kali.
Tercatat sebanyak 287 saham berada dalam zona merah, 232 saham dalam zona hijau dan 193 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.455 triliun.
Adapun seluruh bursa Asia juga berada dalam zona merah. Nikkei 225 turun 0,39%, Hang Seng turun 1,03%, Shanghai Composite turun 0,42%, dan Straits Times turun 0,33%.
Melansir KB Valbury Sekuritas, Indeks Asia sebagian besar menurun karena fokus pada The Fed dan PMI Tiongkok yang diperkirakan akan tetap berkontraksi, meskipun sedikit.
Head Of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan dalam risetnya bahwa para pelaku pasar modal juga tengah wait and see keputusan akhir Federal Reserve pada Federal Open Market Committee Meeting yang akan berlangsung 31 Januari hingga 1 Februari untuk menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps, membawanya ke level 4,5%-4,75%.
“Pasar telah mengantisipasi FFR memuncak di level 4,9%-5% pada bulan Juni, sebelum melunak ke 4,5% di akhir tahun ini,” ujar Liza dalam risetnya, Selasa (31/1).
Kendati berada dalam zona merah, mayoritas sektor saham Tanah Air berada dalam zona hijau. Dipimpin oleh sektor energi yang naik 0,79%. Saham seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 1,54%.
Selanjutnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 2,06% atau 35 poin menjadi Rp 1,730 per saham. Terakhir, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 2,20% atau 30 poin menjadi Rp 1.395 per saham.
Sektor lainnya yang berada dalam zona hijau seperti sektor teknologi naik 0,36%, sektor infrastruktur naik 0,27%, sektor energi dasar naik 0,11%, sektor non primer naik 0,18%, dan sektor properti naik 0,27%.
Sedangkan saham sektor kesehatan turun 1,07%, sektor transportasi turun 0,79%, sektor primer 0,80%, sektor keuangan 0,25%, dan sektor industri turun 0,10%.