IHSG Naik ke Level 6.836, Sektor Energi Masih Anjlok 0,94%

 Zahwa Madjid
5 April 2023, 12:49
IHSG Naik ke Level 6.836, Sektor Energi Masih Anjlok 0,94%
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pada perdagangan Senin (3/4) ditutup menguat 21,89 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.827,1 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dalam zona hijau pada akhir perdagangan sesi pertama Rabu (5/4). IHSG menguat 0,05% ke level 6.836.

Volume perdagangan mencapai 8,81 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,50 triliun, dan frekuensi 827 juta kali.

Sebanyak 261 saham dalam zona merah, 250 saham zona hijau, dan 189 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi mencapai Rp 9.547 triliun.

Bursa Asia bergerak variatif. Nikkei 225 berada dalam zona merah dengan melemah 1,62%. Sedangkan Strait Times mampu naik 0,48%. Sementara Hang Seng dan Shanghai Composite stagnan.

Melansir riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pasar merespon variatif sehubungan dari IMF yang menyampaikan bahwa krisis perbankan yang terjadi di AS dan Eropa berpotensi menyebar ke lembaga non bank. 

Tentunya ini menjadi penilaian pasar bagaimana implikasi krisis tersebut berdampak pada lembaga non bank. Pasar khawatir ini akan berdampak terhadap risiko keuangan yang lebih luas, mengingat lembaga non bank yang mana asetnya berhubungan dengan sektor perbankan. Selain itu Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) dalam rilisnya JOLTS Job Openings turun.

Hal ini memberikan indikasi di mana rekruitmen pekerja tumbuh melambat sehingga ini akan memberikan dampak pada perekonomian AS. Dari dalam negeri, proyeksi Bank Dunia bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9% dari proyeksi sebelumnya 4,8%. 

Hal ini memberikan indikasi di mana ekonomi dalam negeri menjadi salah satu negara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi  luar biasa. Tentunya ini akan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke fase transisi negara menengah atas. 

Proyeksi tersebut tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah terkait kebijakan fiskal dan dukungan kebijakan moneter dalam memulihkan perekonomian nasional. 

Kendati demikian, mayoritas sektor berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor energi yang terkoreksi hingga 0,94%. Seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang turun 0,33% atau 10 poin ke level Rp 3.040 per saham.

Selanjutnya, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,07% atau 15 poin menjadi Rp 1.390 per saham dan PT Bukit Asam Tbk turun 1,22% atau 50 poin menjadi Rp 4.050 per saham.

Sektor lainnya yang berada dalam zona merah adalah sektor energi dasar turun 0,53%, sektor transportasi turun 0,33%, sektor kesehatan turun 0,30%, sektor non primer turun 0,43%, dan sektor infrastruktur turun 0,07%.

Sedangkan sektor primer ada di zona hijau dengan naik 0,78%, sektor properti naik 0,99%, sektor teknologi naik 0,04%, sektor keuangan naik 0,11%, dan sektor industri naik 0,16%.

Top Losers saham hari ini:

  • PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY)
  • PT Hillcon Tbk (HILL)
  • PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE)
  • PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
  • PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC)

Top Gainers saham hari ini:

  • PT Hatten Bali Tbk (WINE)
  • PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)
  • PT MD Pictures Tbk (FILM)
  • PT Haloni Jane Tbk (HALO)
  • PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ)

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...