Amman Mineral Melantai Besok, Sahamnya Kelebihan Permintaan 13,6 Kali
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) akan melangsungkan pencatatan perdana sahamnya pada Jumat (6/7) besok dengan harga Rp 1.695. Penawaran umum perdana saham tercatat Amman Mineral kelebihan permintaan atau oversubscription sebanyak 13,6 kali.
“Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling juga cukup tinggi, terlihat dari jumlah kelebihan permintaan hingga 13,6 kali dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, dalam keterangan resmi, Kamis (6/7).
Dampak dari kelebihan permintaan, pooling size juga meningkat dari 2,5% menjadi 7,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN.
Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie mengatakan IPO Amman International merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis AMMN yang berkelanjutan di era transisi energi. "Ini akan mendorong permintaan komoditas tembaga di masa mendatang,” katanya.
Dirinya berharap dukungan dari pelaku pasar tetap positif ke depannya. Apalagi dengan adanya berbagai program pengembangan tambang menuju Fase 8, proyek smelter dan pemurnian logam mulia, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Amman Mineral membidik dana sebesar Rp 10,73 triliun dari pelepasan sebanyak 8,80% saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO yauitu 6,32 miliar saham biasa.
Perusahaan juga mengadakan program opsi kepemilikan saham kepada manajemen (MSOP) dengan menerbitkan saham baru 602,33 juta saham biasa atas nama atau sebesar 0,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Melalui perolehan dana dalam IPO, AMMN akan mengalokasikan dana tersebut untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambilbagian saham baru yang diterbitkan oleh AMIN.
Selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia AMIN di Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat senilai Rp 1,79 triliun.
Kedua, pelunasan utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar Rp 3,05 triliun. Tiga sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT.
Selanjutnya akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Serta proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.