Wall Street Jeblok Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Amerika
Bursa saham Wall Street ditutup turun pada perdagangan Kamis (3/5) karena investor mempertimbangkan kenaikan imbal hasil treasury AS dan menunggu data-data ekonomi terbaru.
Melansir Reuters, benchmark imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun naik 4,198%, tertinggi sejak November. Kenaikan ini memperpanjang kenaikan hari sebelumnya setelah Fitch menurunkan peringkat kredit AS tingkat atas. Pada perdagangan sore hari, imbal hasil 10 tahun turun di bawah 4,194%.
Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah penduduk Amerika Serikat yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami peningkatan minggu lalu. Sementara PHK turun ke level terendah setelah 11 bulan terakhir karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat. Investor juga tengah menunggu laporan pekerjaan Juli,yang akan dirilis pada hari Jumat (4/8).
Laporan lain menunjukkan sektor jasa AS melambat pada bulan Juli, tetapi bisnis menghadapi harga input yang lebih tinggi karena permintaan terus meningkat.
CEO Federal Reserve Bank Richmond Thomas Barkin mengatakan inflasi AS tetap terlalu tinggi, meskipun pembacaan baru-baru ini menunjukkan tekanan harga berkurang. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 66,63 poin, atau 0,19%, menjadi 35.215,89, S&P 500 (.SPX) kehilangan 11,5 poin, atau 0,25%, menjadi 4.501,89 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 11,77 poin, atau 0,08%, menjadi 13.985,21.
Delapan dari sebelas sektor utama S&P 500 turun, dengan saham yang lebih sensitif terhadap suku bunga seperti Utilities (.SPLRCU) dan Real Estate (.SPLRCR) masing-masing turun 2,3% dan 1,4%. Sementara itu, volume perdagangan di bursa AS adalah 12,08 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,5 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.