Multi Garam Utama Melantai di BEI, Harga Sahamnya Mentok Batas Atas
PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) melakukan pencatatan perdana saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (7/8). Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.35 WIB, harga saham FOLK melaju 25% ke level Rp 125 dari level harga penawaran umum Rp 100 setiap saham.
Kemudian, sahamnya juga sempat menyentuh auto reject atas/ARA dengan kenaikan 35% ke level Rp 135 per saham sebagai level paling tinggi. Sementara level terendahnya berada di level Rp 110. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 405,3 juta dengan nilai transaksi Rp 50,40 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 29.319 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 493,52 miliar.
Perusahaan holding multi sektor ini melepaskan 570 juta lembar saham baru atau setara dengan 14,4% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering/IPO. Dengan harga penawaran Rp 100 setiap saham, perusahaan mendapatkan dana IPO senilai Rp 57 miliar.
Komisaris Utama FOLK Group Bong Chandra mengatakan FOLK Group memiliki lima tangga dalam roadmap besar dalam lima tahun. Menurutnya, IPO perusahaan yang dilaksanakan hari ini baru tangga pertama.
"Berbekal team management muda dan inovatif serta Co-Founder dengan rekam jejak yang baik, Kami yakin FOLK Group akan menjadi katalis di industri kreatif Indonesia,” kata Chandra, dalam konferensi pers saat melaksanakan pencatatan perdana saham di BEI, Senin (7/8).
Dari Januari hingga Juli 2023, ekosistem FOLK Group telah menjual lebih dari 149 ribu produk dan selama FOLK Group berdiri telah melayani lebih dari 500 ribu total unique customers. FOLK Group juga memiliki total 20+ Intellectual Properties & Brands. Sampai dengan bulan Juli 2023 beberapa media channel di ekosistem FOLK Group memiliki lebih dari 352 juta total penonton.
Raihan ini juga didukung oleh kinerja keuangan yang solid di mana dalam 4 tahun terakhir, perusahaan berhasil membukukan rata-rata pertumbuhan (CAGR) pendapatan 224% dan laba bersih 248% dari tahun 2019-2022. Pendapatan perseroan adalah Rp 40,24 miliar dengan laba bersih Rp 5,20 miliar di tahun 2022.