Manuver Grup Astra di Bisnis Energi Baru Terbarukan

Syahrizal Sidik
16 Agustus 2023, 16:35
Menara Astra
Dokumentasi Astra
Menara Astra

Grup Astra kian melebarkan sayap bisnisnya di sektor energi baru terbarukan (EBT). Setelah masuk ke bisnis pembangkit listrik tenaga hidro melalui PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), perusahaan baru-baru ini juga mengakuisisi perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal dengan mencaplok PT Supreme Energy.

Kedua aksi korporasi tersebut dilakukan oleh anak usaha Astra yang bergerak di bisnis alat berat dan pertambangan, konstruksi dan energi PT United Tractors Tbk (UNTR). Konglomerasi Astra International memang melirik potensi bisnis lain yang masih berpeluang tumbuh dan menjadi mesin  pertumbuhan baru dalam jangka panjang.

Salah satunya di sektor energi baru terbarukan. Pada tahun ini, perusahaan menganggarkan belanja modal jumbo Rp 24 triliun, belum lagi alokasi cadangan investasi senilai Rp 15 triliun. Sehingga, secara agregat alokasi belanja modal dan investasi Astra mencapai Rp 39 triliun.

"Berinvestasi dalam lini bisnis yang bisa menjadi kontributor yang meaningful atau baik dan bisa jadi mesin pertumbuhan Astra untuk jangka panjang, kita tidak bicara jangka pendek dan menengah," kata Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam konferensi pers RUPST Astra 2023 lalu.

Djony pernah mengungkapkan, setidaknya ada tiga pertimbangan perseroan dalam menentukan sektor usaha yang berpotensi menjadi bisnis baru yakni, Astra melihat sektor bisnis baru tersebut sesuai dengan visi dan misi jangka panjang perseroan. Kemudian, bagaimana perseroan bisa berkontribusi langsung pada sektor bisnis tersebut. Terakhir, bagaimana kultur dari perusahaan yang akan menjadi lini bisnis baru perseroan.

Bicara mengenai investasi Astra di bisnis geothermal, United Tractors mengakuisisi sebanyak 680.000 saham atau setara 40,47% kepemilikan PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) pada 7 Agustus 2023 lalu.

Akuisisi tersebut dilakukan oleh perusahaan yang dikendalikan UNTR, PT Energia Prima Nusantara (EPN) yang telah menandatangani kesepakatan akuisisi senilai US$ 42,32 juta atau setara Rp 634,94 miliar.

Sedangkan, pada Juni lalu, United Tractors juga mengumumkan penandatanganan subscription agreement untuk mengakuisisi 19,99% saham di Nickel Industries Limited (NIC) dengan total nilai transaksi sebesar A$ 943 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...