IHSG Berbalik Menguat Nyaris ke 7.000, Sektor Energi Naik Kencang

Nur Hana Putri Nabila
6 September 2023, 17:33
IHSG Berbalik Menguat Nyaris ke 7.000, Sektor Energi Naik Kencang
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Rabu (6/9). IHSG nyaris ditutup di level psikologis 7.000, tepatnya di level 6.995 usai menguat tipis 4 poin atau 0,06%. Pada perdagangan Selasa (5/9) IHSG kandas 5,04 poin atau 0,07%.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 10,19 triliun dengan volume 19,74 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,15 juta kali.

Tercatat 278 saham terkoreksi, 240 saham menguat, dan 241 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 10.349 triliun.

Energi naik 2,41% dan transportasi 1,46% merupakan dua sektor yang paling kuat naiknya. Sementara di posisi terlemah ada sektor properti dan real estate dengan minus 0,93%.

Selain itu laju bursa Asia bergerak beragam. Nikkei 225 naik 0,62% dan Shanghai Composite Index menguat 0,12%. Sedangkan Hang Seng turun 0,04% dan Straits Times Index melemah 0,12%.

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, IHSG menguat sedangkan bursa global bergerak variatif dan cenderung melemah. Hal ini tidak lepas dari IMF yang memperkirakan suku bunga global akan tetap tinggi hingga 2024 bahkan akan berlanjut hingga 2025.

Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh melonjaknya harga minyak mentah Brent yang naik diatas US$ 90 per barel, serta WTI yang naik hingga US$ 86 per barel. Kenaikan harga minyak mentah tentu memberikan hambatan bagi perekonomian global tak terkecuali negara-negara di Asia dan akan menekan inflasi.

Dengan kenaikan inflasi tentunya memberikan ancaman bahwa suku bunga acuan tetap tinggi ataupun dinaikkan tak terkecuali suku bunga acuan The Fed.

“Pada pekan ini, pasar menanti beberapa rilis data ekonomi global terutama data perdagangan dan inflasi Cina, serta data perdagangan AS. Selain itu pasar juga menantikan keputusan suku bunga acuan The Fed pada bulan ini,” tulis riset Pilarmas, Rabu (6/9).

Saham-saham yang berada di top gainers:

  • PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
  • PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Saham-saham yang berada di top losers:

  • PT MD Pictures Tbk (FILM)
  • PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
  • PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
  • PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
  • PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...