Ekonomi Cina Melemah, 5 Saham Berikut Jadi Rekomendasi di Pekan Ini

Lona Olavia
11 September 2023, 12:04
Ekonomi Cina Melemah, 5 Saham Berikut Jadi Rekomendasi di Pekan Ini
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Para pelaku saham diimbau untuk memperhatikan tiga sentimen yang bakal menjadi katalis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini. Tiga sentimen tersebut adalah inflasi Amerika, produksi industri Cina dan neraca perdagangan Indonesia.

Inflasi Amerika Serikat pada Juli yang berada di level 3,2% secara tahunan yang masih jauh dari target 2%, akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan suku bunga The Fed yang akan ditentukan pada 21 September mendatang. 

Terkait produksi industri Cina, dalam empat bulan terakhir trennya cenderung menurun secara bulanan yang disebabkan kenaikan aktivitas manufaktur yang lebih lambat. Ini mendukung data bahwa ekonomi Cina memang sedang melambat dan tidak hanya terjadi pada sektor propertinya.

“Menariknya meski ekonomi Cina sedang melambat, dari dalam negeri neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus dalam 39 bulan terakhir. Indonesia diprediksi masih akan mencatatkan surplus yang disebabkan peningkatan ekspor komoditas seperti nikel seiring harga komoditas global yang masih tinggi,” kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani dalam keterangan resmi, Senin (11/9).

Berkaca pada data-data ekonomi dan sejumlah sentimen tersebut, Dimas merekomendasikan lima saham yang bisa diperdagangkan pada minggu ini hingga 15 September 2023 yakni: 

  1. Buy on Pullback PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan support 8.900 dan resistance 10.000.
  2. Buy on Pullback PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan support 89 dan resistance 108.
  3. Buy on Pullback PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan support 1.310 dan resistance 1.790.
  4. Buy on Pullback PT PP Tbk (PTPP) dengan support 630 dan resistance 825.
  5. Buy PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) dengan support 555 dan resistance 700.

Pekan lalu, IHSG ditutup di level 6.925 atau melemah tipis 0,75%. Dimas menyebutkan ada tiga sentimen pada minggu lalu yakni neraca dagang Cina, pemangkasan produksi oleh OPEC+ dan indeks FTSE low carbon.

Terkait neraca dagang Cina, data neraca mitra dagang terbesar Indonesia itu mencatatkan surplus sebesar US$ 68,36 miliar.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...