Citigroup Bakal PHK Karyawan Massal Mulai Bulan Depan
Perusahaan layanan keuangan Amerika Serikat (AS) Citigroup disebut akan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada November 2023. PHK ini sebelumnya digadang-gadang menjadi yang terbesar selama dua dekade terakhir.
Saat ini, manajemen Citigroup sedang meninjau daftar para karyawannya untuk memutuskan siapa saja pekerja-pekerja yang diberhentikan atau tetap bertahan. PHK ini sebagai langkah untuk reorganisasi beberapa posisi.
“Ada sejumlah posisi yang akan berubah. Mungkin ada peran baru yang akan dibentuk, sementara posisi yang tidak sesuai dengan struktur baru kami, akan dihilangkan,” kata Chief Human Resources Citigroup Sara Wechter, sepeti mengutip Reuters, Jumat (6/10).
Rencananya, perusahaan akan melaksanakan perubahan struktur posisi perusahaan serta pengumuman PHK pada November. Selain itu, perusahaan menyampaikan jika karyawan yang terkena dampak PHK dapat melamar di posisi baru jika memenuhi syarat.
Namun, untuk karyawan yang tidak memenuhi syarat akan diberikan pesangon. Perusahaan tidak berkomentar banyak mengenai PHK ini. Manajemen Citigroup hanya menyebut jika langkah PHK akan berfokus pada penilaian terhadap fungsi-fungsi pekerjaan.
Menurut sumber Reuters, Citigroup telah mengadakan pertemuan bersama para direktsi pada Rabu (5/10) waktu setempat. Para eksekutif membahas langkah-langkah yang disampaikan dalam memo Wecher. Namun Citigroup enggan dan menolak untuk memberi komentar terkait memo itu.
CEO Citi Jane Fraser pada bulan lalu mengumumkan perubahan besar untuk menyederhanakan struktur perusahaan setelah melakukan divestasi dari pasar non-inti dan fokus pada bidang yang menguntungkan.
Dalam catatannya kepada karyawan, Frasher tidak mengumumkan perkiraan berapa jumlah karyawannya yang akan di-PHK. "Kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada sejumlah karyawan yang sangat berbakat dan pekerja keras," tulisnya.
Citi memiliki 240.000 karyawan pada akhir kuartal kedua 2023. Jumlah ini paling besar bila dibandingkan dengan jumlah karyawan di Bank of America (BAC) yang berjumlah sekitar 216.000 orang dan Wells Fargo (WFC) yang masing-masing berjumlah 234.000 orang. Kedua institusi itu merupakan pemberi pinjaman terbesar kedua dan keempat di Amerika.
