IHSG Rontok Seharian ke Level 6,741, Saham Infrastruktur Paling Anjlok
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,57% ke level 6.741 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (23/10). Seharian, IHSG terkapar di zona merah sehaluan dengan bursa saham Asia dan tidak sekalipun terangkat ke teritori positif.
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 8,66 triliun dengan volume 26,3 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.362.836 kali.
Sebanyak 148 saham menguat, 430 saham terkoreksi, dan 175 saham tidak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 10.476,62 triliun.
Saham perbankan berkapitalisasi jumbo tetap menjadi primadona investor. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diborong Rp 449 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 419 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 414 miliar.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG kembali terkapar seharian mengingat adanya risiko aliran modal asing keluar efek kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat yang juga berimbas kepada pelemahan Rupiah dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia.
Sepanjang pekan lalu, investor asing keluar dari pasar saham domestik Rp 2,7 triliun dengan melakukan penjualan terbesar utamanya di saham perbankan big cap.
Fanny menyebut, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melampaui 5% untuk pertama kalinya dalam 16 tahun pada hari Kamis. "Bank-bank regional mengalami penurunan karena kenaikan suku bunga meningkatkan kekhawatiran tentang eksposur sektor ini," kata Fanny, dalam risetnya, Senin (23/10).
Kinerja IHSG yang lesu sehaluan dengan mayoritas bursa saham di Asia yang juga turun. Indeks Nikkei 225 turun 0,83%, Shanghai Composite melemah 1,47%, dan Straits Times turun 0,61%.
Sementara sektor-sektor mayoritas berada di zona merah. Penurunan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun 3,27%. Saham di sektor infrastruktur yang berada di zona meerah misalnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 5,61% atau 250 poin menjadi Rp 4.210 per saham.
Selanjutnya, saham PT PP Tbk (PTPP) terperosok 2,88% atau 20 poin ke posisi Rp 675. Serta PT Telkom Indonesia (TLKM) terpeleset 2,43% atau 90 poin Rp 3.610 per saham.
Saham top gainers:
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Bank MNC International Tbk (BABP)
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Saham top losers:
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)