Dirut GOTO Patrick Walujo Tegaskan Tidak Ada PHK Massal
Direktur Utama perusahaan teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Sugito Walujo menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja massal (PHK) yang akan dilakukan perusahaan dalam waktu dekat ini.
Perusahaan terus berfokus melakukan efisiensi di pos-pos neraca keuangan yang memiliki beban jumbo. "Tidak ada layoff massal. Tapi kami akan tetap melakukan efisiensi, salah satunya di infrastruktur cost yang besar. Selain itu, penyesuaian dari model bisnis-bisnis kami,” ucap Patrick, dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi di kantor GOTO, Jakarta, Senin (6/11).
Pada Maret 2023 lalu, perusahaan melakukan PHK terhadap 600 karyawannya untuk efisiensi bisnis. Jumlah karyawan yang di-PHK tersebut setara 5,6% dari total karyawan yang berjumlah 10.541 orang. Perusahaan telah memangkas 1.900 karyawan sejak November tahun lalu.
Alih-alih memangkas karyawan, GOTO terus fokus memperbaiki kinerjanya. BIla merujuk pada kinerja keuangan per September 2023, perusahaan berhasil menekan beban dari sisi belanja iklan dan pemasaran hingga 53,4% menjadi Rp 1,5 trilun dibanding September 2023 lalu Rp 1,5 triliun.
Selain itu, beban gaji dan imbalan karyawan juga mengalami penurunan 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun dibanding September 2022 lalu Rp 4,5 triliun.
Strategi ini berimbas pada berkurangnya kerugian perusahaan gabungan Gojek dengan Tokopedia hingga 53% dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp 9,5 triliun dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 20,3 triliun.
Perseroan juga melaporkan perbaikan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar 74% year-on-year mencapai -Rp 0,94 triliun, yang didorong peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha.
Patrick menjelaskan, jika di tahun sebelumnya perusahaan fokus pada pemotongan biaya-biaya, di tahun ini persaingan bisnis dari kompetitor makin ketat. Oleh karenanya, perusahaan juga melakukan perbaikan kinerja yang diharapkan dapat mengerek kinerja saham GOTO.
"Tahun ini ada persaingan, dari Tiongkok, adalagi Maxim. Karena itu transaksi menurun,” kata dia.
Tercatat, total nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) sebesar Rp 443,5 triliun sejak awal tahun sampai akhir September 2023. Nilai ini turun 1,76% dibanding periode sama tahun lalu Rp 451,47 triliun.