Heidelberg jadi Pengendali Indocement usai Borong Saham Rp 20 T
Heidelberg Materials AG jadi pemegang saham pengendali PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) dengan status kepemilikan langsung. Hal ini seiring dengan adanya adanya transaksi jumbo Rp 20,69 triliun pada saham INTP.
Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Perkasa Dani Handajani mengatakan, telah terjadi transaksi jual beli saham antara Birchwood dan Heidelberg Materials AG.
Dalam transaksi ini, Birchwood menjual seluruh saham perseroan yang dimilikinya kepada Heidelberg. Transaksi dilakukan untuk tujuan restrukturisasi Grup Heidelberg Materials AG. Diketahui, Heidelberg Materials AG sebelumnya merupakan pemegang saham pengendali tidak langsung Indocement.
"Tidak ada perubahan pada pengendali di perseroan sebab Heidelberg Materials AG merupakan pemilik 100% saham di Birchwood," kata Dani dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (8/11).
Dani menyebut, Heidelberg Materials AG merupakan pemegang saham pengendali dan pemegang saham mayoritas perusahaan, efektif sejak 7 November 2023. Adapun kepemilikan sahamnya sebanyak 1,87 miliar saham atau setara 51% dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh Indocement Tunggal Perkasa.
"Transaksi tersebut hanya mengakibatkan perubahan kepemilikan Heidelberg Materials AG dalam perseroan yang semula tidak langsung mejadi kepemilikan langsung," sebutnya.
Sebelumya INTP berencana mengakuisisi 345.860 lembar saham atau 100% kepemilikan saham PT Semen Grobogan. PT Prima Tunas Investama dan PT Prisma Sakti Investama selaku para pemegang saham Semen Grobogan akan mengalihkan saham kepada INTP dan PT Dian Abadi Perkasa.
"Nilai kontrak rencana pengambilalihan seluruh saham Semen Grobogan yaitu 20% dari ekuitas perseroan," kata Dani dalam keterangan resmi, Selasa (17/10).
Sebelum dilakukannya transaksi, saham INTP dimiliki oleh Birchwood Omnia Ltd sebesar 51%, pemegang saham publik 41,97% dan saham treasuri 6,80%. Pada Rabu ini, saham Indocement bergerak turun 2,29% ke level Rp 9.600 setiap saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 35,34 triliun.
