Kinerja Emiten Grup Astra di 2023, Saham AALI hingga UNTR Tertekan
Kinerja saham emiten konglomerasi Grup Astra di pasar modal mayoritas mengalami koreksi sepanjang tahun 2023.
Pelemahan terdalam terjadi di saham PT United Tractors Tbk (UNTR) 14,67%. Meskipun pada tahun ini, UNTR cukup agresif melakukan aksi korporasi seperti akuisisi perusahaan pertambangan nikel, laba bersih United Tractors masih terkoreksi 3% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 15,34 triliun.
Kemudian, saham Astra lainnya yang juga terkoreksi cukup tajam adalah Astra Agro Lestari sebesar 12,46%. Harus diakui, kinerja emiten sawit ini mengalami tantangan penurunan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Alhasil, laba bersih AALI di tahun ini turun 34% menjadi Rp 638 miliar.
Nomor | Nama Perusahaan | Kinerja saham year to date/ytd |
1. | Astra Otoparts (AUTO) | 60,27% |
2. | Astra International (ASII) | -2,63% |
3. | Astra Graphia (ASGR) | -4,74% |
4. | Astra Agro Lestari (AALI) | -12,46% |
5. | Acset Indonusa (ACST) | -13,38% |
6. | United Tractors (UNTR) | -14,67% |
Data diolah penulis Katadata.co.id
Berikut ini rekap kinerja saham Grup Astra sejak awal tahun 2023:
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Saham Astra International mengalami penurunan 2,63% sejak awal tahun ini ke posisi Rp 5.550 per unit. Pada perdagangan Rabu ini (27/12), harga saham ASII ditransaksikan pada rentang Rp 5.500 sampai dengan Rp 5.575 per unit.
Hari ini, nilai transaksi saham Astra International diperdagangkan sebanyak 25,59 juta unit dengan nilai transaksi Rp 141,81 miliar dan frekuensi sebanyak 6.214 kali. Nilai kapitalisasi pasarnya di level Rp 225,7 triliun.
2. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Saham Astra Agro Lestari sejak awal tahun juga mengalami pelemahan 12,46%. Hari ini, saham perkebunan sawit Grup Astra ini diperdagangkan sebanyak 151 ribu unit dengan nilai transaksi Rp 1,06 miliar dan frekuensi sebanyak 273 kali.
Emiten dengan kode saham AALI ini diperdagangkan pada kisaran Rp 7.000 sampai dengan Rp 7.075 per lembarnya. Nilai ini mencerminkan nilai buku terhadap harga saham (Price to Book Value/PBV) sebanyak 0,62 kali.