Emiten Ricky Harun HK Metals Terancam Didepak dari BEI
Emiten manufaktur besi dan baja, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berpotensi delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Delisting adalah tindakan penghapusan pencatatan saham suatu perusahaan secara resmi oleh BEI akibat keadaan tertentu.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI diumumkan bahwa perusahaan terafiliasi artis Ricky Harun ini telah disuspensi di pasar reguler dan pasar tunai selama enam bulan. Masa suspensi akan berlanjut 24 bulan ke depan hingga 3 Juli 2025.
Ricky Chilnady Pratama atau yang akrab disapa Ricky Harun itu, tercatat sebagai salah satu komisaris HK Metals Utama.
Hal itu berdasarkan Pengumuman Bursa Efek Indonesia (Bursa) No. Peng-SPT-00005/BEI.PP1/07-2023, Peng-SPT-00013/BEI.PP2/07-2023, Peng-SPT-00008/BEI.PP3/07-2023 tanggal 3 Juli 2023 perihal penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2022, serta Peraturan Bursa No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.
Berdasarkan peraturan tersebut, BEI dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila sesuai dengan Ketentuan III.3.1.1 apabila emiten mengalami kondisi atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat.
Hal itu baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
Selain itu, berdasarkan ketentuan III.3.1.2, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.
Adapun susunan pemegang saham berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Mei 2023, sebanyak 99% saham HKMU atau 3,21 miliar saham dipegang oleh masyarakat. Sisanya sebanyak 3,20 juta atau setara 0,1% dipegang oleh Rudi Ramdhani selaku pemegang saham pengendali.
Di sisi lain, saham HKMU berada di Rp 50 per lembar atau saham gocap dengan kapitalisasi pasarnya Rp 161,09 miliar. Sedangkan saham HKMU telah longsor 31,51% dalam tiga tahun terakhir.