Lampaui OJK, Prabowo - Gibran Targetkan Market Cap Rp 22 Ribu Triliun
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menargetkan, kapitalisasi pasar atau market cap di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa mencapai di atas Rp 22.000 triliun pada 2027 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh tim ekonomi capres dan cawapres nomor urut dua, Drajat Wibowo. Ia mengatakan, pasar modal harus ada di lini terdepan. Bahkan pengembangan pasar modal merupakan bagian integral dari strategi ekonomi Prabowo - Gibran demi mencegah Indonesia masuk dalam jebakan pendapatan kelas menengah.
“Pasar modal bukan hanya merupakan sumber dana jangka panjang, tapi juga mekanisme paling efisien,” kata Drajat dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal 2024 – 2029 di Jakarta, Senin (8/1).
Namun apabila menilik target market cap Otoritas Jasa Keuangan (OJK), OJK menargetkan nilai kapitalisasi mencapai Rp 15.000 triliun atau 70% dari produk domestik bruto pada tahun yang sama.
Tak hanya itu, OJK juga membidik jumlah investor pasar modal bisa menembus 20 juta single investor identification (SID) dengan jumlah perusahaan tercatat sebanyak 1.100. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 25 triliun per hari, serta nilai dana kelolaan industri pengelolaan investasi mencapai Rp 1.000 triliun.
Drajat mengatakan seandainya ada Rp 1000 triliun digelontorkan di pasar modal, diharapkan pertumbuhannya akan lebih cepat di pasar modal. Hal itu juga merupakan edukasi terbaik bagi korporasi di Indonesia untuk mendorong transparansi dan tata kelola perusahaan.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp 11.762 triliun. Rekor tersebut ditorehkan pada 28 Desember 2023. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.
Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor.
Tak hanya itu, BEI mencatat pasar modal Indonesia menduduki market cap atau kapitalisasi pasar nomor satu di ASEAN. Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan mengatakan, market cap Indonesia mencapai US$ 721,59 miliar atau senilai Rp 11.298 triliun per November 2023.
Sedangkan Thailand menduduki posisi kedua dengan market cap US$ 490,88 miliar atau Rp 7.685 triliun. Kemudian Singapura menduduki posisi ketiga dengan market cap US$ 384,56 miliar atau Rp 6.020 triliun.
“Nilai tersebut lebih tinggi dari Thailand, kemudian Singapura, Malaysia, Vietnam, dan yang paling kecil market cap-nya itu adalah US$ 222 miliar,” kata Verdi dalam Edukasi Wartawan Market Outlook 2024 secara virtual, Rabu (13/12).