IHSG Berfluktuatif, Saham BBCA BBNI BBRI hingga BRPT Direkomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi fluktuatif pada perdagangan Selasa (23/1).
Phintraco Sekuritas menyebut Moody’s Investor Service memberikan pandangan negatif pada kelayakan kredit negara atau sovereign creditworthiness di Asia Pasifik untuk tahun 2024. Hal ini ini didasari oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina di 2023.
Sebagai informasi, Moody's juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina hanya mencapai 4% secara tahunan atau year on year (yoy) di 2024 dibanding rata - rata 6% yoy sepanjang 2014 - 2023.
Selain itu, sentimen regional cenderung negatif yang disebabkan oleh penurunan China Foreign Direct Investment (FDI) sebesar 8% yoy di Desember 2023.
"Kondisi ini dapat berdampak negatif pada outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sisi kinerja ekspor mengingat Cina merupakan salah satu mitra dagang utama," tulis Phintraco dalam risetnya, Selasa (23/1).
Akan tetapi, kondisi ini juga berpotensi memicu akselerasi capital inflow ke Indonesia mengingat indicator - indikator makro Indonesia relatif solid di 2023.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham meliputi sejumlah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Sementara Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.111, 7.021 dan 6.931. Sedangkan level resistance berada di 7.300, 7.422 dan 7.503.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.330-2.360. Lalu hold atau take profit sebagian pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di 6.050 sebagai target harga terdekat.
Rekomendasi selanjutnya yakni hold atau speculative buy pada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan rentang harga 980-1.000.
Ivan turut merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) dengan rentang harga 530-550. Terakhir speculative buy pada saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan rentang harga 6.300-6.450.