BEI Gandeng Puteri Indonesia Tingkatkan Jumlah Investor Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan saham sekaligus memberikan edukasi literasi finansial bersama 42 finalis Puteri Indonesia 2024. Dalam edukasi tersebut Bursa menggandeng PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), Yayasan Puteri Indonesia, dan PT Korea Investment and Securities Indonesia.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa Effennita Rustam menyebut, saat ini jumlah investor pasar modal mencapai lebih dari 12,4 juta investor dan sekitar 5,4 juta orang diantaranya adalah investor saham.
Namun demikian, kata Risa, jumlah tersebut masih terbilang sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275 juta jiwa. Risa menyebut hasil pertumbuhan pasar modal Indonesia baru dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia.
“Saya berharap bisa memajukan pasar modal yang lebih kokoh dan berkelanjutan, serta membangun anak muda dan perempuan-perempuan Indonesia yang lebih melihat investasi untuk masa depan yang terang,” kata Risa dalam di Gedung BEI, Jakarta, Senin (26/2).
Puteri Indonesia dinilainya bisa mewakili mewakili sosok perempuan yang mulai paham keuangan dan pentingnya investasi sejak dini untuk mencapai kebebasan finansial nantinya. Apalagi saat ini masih banyak anak muda yang belum mendapatkan cukup pengetahuan tentang perencanaan keuangan dan investasi.
“Mereka memiliki pemahaman bahwa investasi memiliki risiko yang tinggi. Namun sesungguhnya risiko akan jauh lebih tinggi apabila di masa tua kita tidak memiliki investasi,” kata Risa.
Presiden Direktur Mustika Ratu Bingar Egidius Situmorang percaya perempuan Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pemimpin dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Ia menyebut pemahaman tentang literasi menjadi salah satu kunci untuk menjadi kesuksesan di masa depan.
“Kami berharap para finalis untuk menjadi agen edukasi finansial di daerahnya masing masing, khususnya terkait produk investasi pasar modal,” ucap Bingar.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per November 2023, jumlah investor pasar modal secara total mencapai 12 juta orang. Dari angka tersebut, sekitar 37,67% adalah perempuan, artinya jumlah investor perempuan mencapai 4,5 juta investor. Angka ini sudah bertumbuh sekitar tiga kali lipat dari jumlahnya di Desember 2020.
Kemudian, jumlah aset investor perempuan yang tercatat di sistem C-BEST KSEI mencapai Rp 234,73 triliun per November 2023. Angka yang menunjukkan investasi di instrumen saham ini sudah bertumbuh sekitar 29% sejak akhir Desember 2020. Jumlah aset perempuan di S-INVEST per November 2023 mencapai Rp 73,49 triliun. Artinya, aset investor perempuan di instrumen reksadana sudah tumbuh 4,42% sejak Mei 2023.
Sementara menurut Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan perempuan mencapai 50,33% pada 2022. Angka ini melampaui indeks literasi keuangan laki-laki yang sebesar 49,05%. Namun indeks inklusi keuangan perempuan mencapai 83,88%, masih di bawah laki-laki yang sebesar 86,28%.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa sampai 16 Februari 2024 total penambahan Single Investor Identification (SID) mencapai 230 ribu. Penambahan investor tersebut dicapai dalam waktu enam minggu pertama sejak awal tahun 2024.
“Kalau disetahunkan masih inline dengan target 2 juta investor kami,” pungkas Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jumat (23/2).