Prajogo Pangestu Jual 1,5 Miliar Saham Chandra Asri
Buat ringkasan dengan AI
Konglomerat Prajogo Pangestu memangkas kepemilikan sahamnya di PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA) sebanyak 1,5 miliar unit.
Berdasarkan dokumen pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga 27 Februari 2024. Broker yang memfasilitasi penjualan saham tersebut adalah PT Bank HSBC Indonesia.
Seiring dengan penjualan saham tersebut, kepemilikan Prajogo pada saham Chandra Asri berkurang menjadi tersisa 5,23 miliar unit saham atau setara 6,05% dari sebelumnya menguasai sebanyak 7,79% saham atau setara 6,73 miliar unit.
Sebagaimana diketahui, Prajogo Pangestu adalah pemegang saham pengendali TPIA bersama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang menguasai 34,63% dan Marigold Resources Pte Ltd dengan kepemilikan 3,92% berdasarkan komposisi pemegang saham per 31 Januari 2024 lalu.
Belum diketahui harga transaksi dari penjualan saham tersebut. Namun, bila mengacu pada harga saham TPIA yang hari ini diperdagangkan pada level Rp 4.590 per saham, maka nilai transaksi penjualan saham Prajogo bisa mencapai Rp 6,88 triliun.
Dalam perkembangannya, Prajogo beserta emiten yang terafiliasi dengannya belakangan ini gencar mengakuisisi perusahaan baru. Ia juga menjadi penerima manfaat terakhir PT Petrosea Tbk (PTRO) menggeser Haji Romo Nitiyudo Wachjo.
Perubahan pengendali itu terjadi setelah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), melalui anak usahanya, Kreasi Jasa Persada (KJP), membeli 342,92 juta saham atau 34% Caraka Reksa Optima (CRO) senilai Rp 940 miliar. CRO merupakan perusahaan milik konglomerat Robert Nitiyudo Wachjo yang mengimplikasikan harga Rp 2.741 per unitnya.
Tidak berhenti di situ saja, Petrindo Jaya Kreasi juga telah menuntaskan proses akuisisi PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dari PT Indika Indonesia Resources (IIR) dan Indika Capital Investments Pte. Ltd (ICI), entitas dari PT Indika Energy Tbk (INDY). Petrindo merogoh dana sebesar US$ 203 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun yang setara 100% saham MUTU.
