GOTO Catatkan Kerugian Rp 937 Miliar di Kuartal I 2024, Turun 76%
Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), membukukan kerugian bersih tahun berjalan Rp 937 miliar pada periode kuartal pertama 2024. Kerugian ini susut 76% dibanding periode sama kuartal pertama tahun lalu Rp 3,86 triliun.
Capaian ini juga menandai penurunan kerugian GOTO di bawah Rp 1 triliun untuk pertama kalinya sejak debut perdana di bursa pada 2022 lalu. Sedangkan, apabila melihat kinerja proforma atau telah mendekonsolidasikan Tokopedia, kerugian GOTO susut 85% menjadi Rp 420 miliar dari tahun sebelumnya Rp 2,82 triliun.
Pada Januari hingga Maret 2024, perusahaan membukukan kenaikan pendapatan bersih 22% menjadi Rp 4,07 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 3,33 triliun.
Meski begitu, nilai transaksi bruto GOTO mengalami penurunan 9% menjadi Rp 137,79 triliun dibanding periode tahun sebelumnya Rp 148,62 triliun.
Segmen bisnis on demand services GOTO membukukan pendapatan bruto Rp 3,3 triliun, meningkat 12% secara tahunan. Sedangkan, lini bisnis financial technology naik 57% secara tahunan mencapai Rp 666 miliar.
Untuk pertama kalinya, perusahaan juga menerima e-commerce service fee dari Tokopedia usai bergabung dengan TikTok Shop periode Februari hingga Maret 2024 sebesar Rp 109,6 miliar.
Penurunan GTV diimbangi dengan total beban operasional perusahaan yang turun 32% menjadi Rp 5,02 triliun. Alhasil, kerugian operasional perusahaan 77% lebih baik dibanding kuartal pertama 2023 lalu.
Dengan mempertimbangkan kinerja ini, perusahaan menetapkan panduan baru mengenai target EBITDA yang disesuaikan menjadi impas atau positif pada sepanjang tahun 2024 dari sebelumnya secara kuartalan.
Pada awal pekan ini, Senin (29/4), harga saham GOTO terpantau meningkat 3,28% menjadi Rp 63 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 75,69 triliun.