GOTO Teken Kesepakatan Lepas Bisnis Logistik usai Divestasi Tokopedia
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat mengenai pelepasan GoTo Logistics (GTL), unit bisnis pengiriman pendukung Tokopedia.
Manajemen GOTO memastikan, transaksi divestasi ini tidak akan berdampak kepada GoSend, layanan pengiriman konsumen-ke-konsumen yang pada saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.
Sebagaimana diketahui, divestasi GTL dilakukan setelah pada 31 Januari 2024 lalu, GoTo menyelesaikan kesepakatannya dengan TikTok, yang di antaranya menggabungkan Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di bawah entitas PT Tokopedia. Sehingga, per 1 Februari 2024, Tokopedia telah didekonsolidasi dari Grup GoTo.
Pada tingkat Grup, GoTo menyajikan informasi kinerja proforma dengan mengasumsikan Tokopedia dan bisnis terkait pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi per tanggal 1 Januari 2023. Hal ini dilakukan untuk dapat menyajikan perbandingan kinerja YoY yang konsisten dalam rangka pelaporan kinerja kuartal I 2024.
Hingga periode tiga bulan pertama ini, perusahan gabungan Gojek dan Tokopedia ini membukukan kerugian bersih tahun berjalan Rp 937 miliar pada periode kuartal pertama 2024. Kerugian ini susut 76% dibanding periode sama kuartal pertama tahun lalu Rp 3,86 triliun.
Sedangkan, apabila melihat kinerja proforma atau telah mendekonsolidasikan Tokopedia, kerugian GOTO susut 85% menjadi Rp 420 miliar dari tahun sebelumnya Rp 2,82 triliun.
Pada Januari hingga Maret 2024, perusahaan membukukan kenaikan pendapatan bersih 22% menjadi Rp 4,07 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 3,33 triliun. Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, mengungkapkan pada kuartal pertama 2024, GoTo mencatatkan pertumbuhan topline kuat.
Hal ini tercermin pada pertumbuhan GTV inti Grup sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya, serta pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, EBITDA yang disesuaikan tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. “Sehingga kami berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan pedoman EBITDA yang disesuaikan untuk tahun buku 2024,” ucap Jacky, dalam siaran pers, Senin (29/4).
Jacky menambahkan, perusahaan akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin, seiring langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang.