IHSG Tumbang Tinggalkan Level 7.200, Saham Bank Paling Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkontraksi 1,61% ke level 7.117 pada perdagangan Kamis (2/5). Pelemahan IHSG hari ini beriringan dengan rontoknya saham-saham bank besar.
Phintraco Sekuritas menyatakan saham-saham bank mengalami tekanan jual (sell-off) signifikan hari ini. Sebab pasar masih mencoba merefleksikan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed Kamis (2/5), dini hari Waktu Indonesia Barat.
"Selain menahan suku bunga acuan, the Fed menyatakan bahwa tidak ada rencana kenaikan suku bunga acuan di 2024," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (2/5). Namun demikian, nilai tukar rupiah menguat 0.46% ke Rp 16.180 per dolar AS di sore hari ini.
Pada perdagangan hari ini, nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 16,78 triliun dengan volume 19,27 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.289.900 kali.
Sebanyak 187 saham menguat, 405 saham terkoreksi, dan 178 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.029,26 triliun.
Di sisi lain, saham bursa Asia mayoritas menguat seperti Nikkei 225 menguat 3,83%, Hang Seng terkerek 2,5%, dan Straits Times menguat 0,13%.
Bersamaan dengan penguatan IHSG, mayoritas sektor-sektor industri di bursa berada di zona merah. Sektor keuangan terkontraksi 2,78%, paling tinggi dibandingkan sektor lainnya.