Apple Rebut Tahta Perusahaan Paling Berharga di Dunia dari Microsoft
Apple kembali menjadi perusahaan publik terbesar di planet ini dan menggeser posisi Microsoft. Kenaikan harga saham Apple yang luar biasa setelah perusahaan memaparkan strategi kecerdasan buatan (AI) generatif untuk iPhone.
Kapitalisasi pasar Apple mencapai US$3,3 triliun (Rp 53,46 kuadriliun), sedikit di atas kapitalisasi Microsoft yang sebesar US$3,26 triliun (Rp 52,8 kuadriliun), pada Rabu (12/6). Hal ini terjadi setelah harga saham Apple naik 5% ke US$219,78 (Rp 3,56 juta) dan melanjutkan reli terbaiknya selama dua tahun terakhir.
Valuasi Apple US$350 miliar (Rp 5,67 kuadriliun) lebih tinggi daripada penutupan pasar pada Senin lalu. Sementara itu, saham Microsoft naik 1% menjadi US$ 442,61 yang merupakan level tertinggi sepanjang masa, pada Rabu (12/6). Microsoft bergabung dengan reli yang lebih luas karena S&P 500 mencetak rekor tertinggi lainnya.
Menurut laporan Forbes, Apple adalah perusahaan paling bernilai yang pernah ada. Senin lalu, Apple mengumumkan serangkaian fitur AI yang akan hadir di iPhone pada akhir tahun ini. Fitur baru tersebut mencakup integrasi chatbot ChatGPT milik OpenAI langsung ke dalam Siri.
Setelah sedikit bergerak negatif pada Senin (10/6) sore setelah debut "Apple Intelligence", saham Apple melonjak berkat euforia Wall Street terhadap potensi peningkatan penjualan iPhone yang signifikan. Apple dan Microsoft, bersama dengan pembuat cip semikonduktor Nvidia, adalah pemimpin reli saham-saham teknologi yang didorong optimisme AI yang berlimpah.
Sebelumnya, Analis Morgan Stanley mengatakan bahwa fitur-fitur AI Apple sangat memposisikan perusahaan ini sebagai “agen digital konsumen yang paling berbeda.” Selain itu, para analis percaya bahwa fitur-fitur tersebut akan mendorong konsumen untuk meng-upgrade iPhone mereka, yang seharusnya “mempercepat siklus penggantian perangkat.”
Mereka mengatakan bahwa Apple masih harus membuktikan janjinya saat fitur AI pertama kali tersedia pada musim gugur mendatang. Namun, para analis menilai Apple sudah siap untuk kembali ke pertumbuhan dan kinerja yang lebih baik.
“Kami semakin yakin bahwa Apple berada di puncak penyegaran produk tahun jamak yang menopang peringkat overweight kami, target harga US$216 (Rp 3,5 juta), dan valuasi bullish US$270 (Rp 4,37 juta),” tulis para analis dalam sebuah catatan, pada Selasa (11/6).
Analis Bank of America juga optimistis dengan pengumuman Apple. Mereka mengatakan bahwa fitur-fitur tersebut akan mengarah pada siklus peningkatan untuk IPhone pintar berkemampuan AI.