Indeks S&P dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi, Investor Nantikan Data Inflasi
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street fluktuatif pada perdagangan hari Senin (8/7) dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Hal itu karena para investor menunggu data inflasi utama AS.
Data tersebut diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai keberlanjutan reli pasar tahun ini. Selain itu, investor juga menanti rilis laporan keuangan dari beberapa raksasa finansial dan perusahaan konsumen.
Indeks pasar luas S&P 500 naik sebesar 0,1% menjadi 5.572,85 dan Nasdaq Composite menguat 0,28% menjadi 18.403,74. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average turun 31 poin, atau 0,08%, berakhir pada 39.344,79.
Kenaikan S&P 500 telah terjadi selama minggu keempat berturut dalam lima minggu terakhir. Hal ini didorong oleh optimisme bahwa inflasi dapat menurun dan potensi lemahnya ekonomi dapat menurunkan suku bunga oleh Federal Reserve.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut CME FedWatch Tool, data tenaga kerja minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja sedikit melemah dan mendorong ekspektasi penurunan suku bunga.
Meskipun lebih banyak lapangan pekerjaan di bulan Juni daripada yang diantisipasi, tingkat pengangguran justru naik tak terduga menjadi 4,1% dari sebelumnya 4%.
Pasar saat ini memperkirakan terjadi penurunan suku bunga dua kali pada 2024. Adapun penurunan pertama diproyeksikan terjadi pada bulan September.
Ahli strategi UBS, Vincent Heaney optimistis bahwa latar belakang fundamental tetap mendukung untuk ekuitas. “Didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang solid, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi dalam AI," kata Heaney dikutip CNBC, Selasa (9/7).
Di sisi lain, PepsiCo dan Delta Air Lines akan merilis hasil laporan keuangan mereka pada hari Kamis. Selain itu, sejumlah bank besar, termasuk Citigroup dan JPMorgan Chase, juga dijadwalkan untuk mengumumkan laporan keuangan mereka.