BEI Ungkap Rencana IPO Tiga Emiten Jumbo di Semester II 2024
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terdapat calon emiten light house company yang akan melantai di bursa melalui initial public offering (IPO) pada semester II ini. Rencana IPO emiten jumbo itu masuk dalam pipeline IPO bursa di 2024.
Light house company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa setiap tahun. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman mengatakan bursa memang tiap tahunnya menargetkan tiga perusahaan mercusuar bisa melantai di BEI. “Insya Allah, ada beberapa masih ada di pipeline, mudah-mudahan semester II,” kata Iman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/7).
Selain itu, Iman juga menyebut saat ini masih ada sekitar 30 calon emiten dalam pipeline bursa. Dengan 32 emiten yang sedang berjalan saat ini, Ia optimistis bisa mencapai target 62 perusahaan hingga akhir tahun.
Terkait pendekatan khusus, Iman mengatakan selama ini bursa melakukan pendekatan proaktif. Meski sudah ada penjamin sekuritas di setiap emiten yang akan IPO, BEI menurut Imam turut membantu sekuritas mengawal proses IPO.
“Jadi kita selalu datang ke daerah atau pun atau ada tim khusus yang membantu secara gratis kepada calon-calon emiten untuk mengedukasi mereka,” ujar Iman.
Di sisi lain ia mengatakan saat ini belum ada perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya yang akan melantai di bursa hingga 2024 ini. Menurut Imam saat ini perusahaan BUMN kemungkinan besar tengah wait and see menghadapi masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Meskipun demikian, ia berharap akan ada BUMN serta anak BUMN yang akan melantai di pasar modal pada 2025.
"Tapi kita harapkan mungkin tahun depan ada BUMN atau anak BUMN yang akan IPO," jelasnya.
Sebelumnya, Bursa mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Hingga 5 Juli 2024, terdapat 27 perusahaan yang telah mencatatkan saham di Bursa. Dengan demikian, dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebanyak Rp 4,06 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan hingga saat ini terdapat 24 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal. Namun hingga awal Juli ini, belum ada perusahaan di sektor bahan baku hingga infrastruktur yang akan IPO.
"Hingga saat ini, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman dikutip Rabu (10/7).