EY: Pasar IPO Global Bakal Dipengaruhi Suku Bunga dan Geopolitik

Patricia Yashinta Desy Abigail
15 Juli 2024, 15:03
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
vecteezy.com/ecaterina tolicova
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI Summarize

Ernst & Young (EY) melaporkan faktor-faktor utama yang bakal mempengaruhi pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering  (IPO) global pada semester kedua 2024. Faktor-faktor tersebut antara lain jadwal penurunan suku bunga bank sentral, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan siklus pemilu di beberapa negara.

Laporan EY memperkirakan inflasi global akan terus melambat di tengah beragamnya kondisi perekonomian dan tingkat inflasi regional. Siklus pelonggaran bank sentral kemungkinan akan terputus. Pasalnya, beberapa bank sentral negara Eropa dan negara berkembang akan lebih dulu menurunkan suku bunga acuan sebelum The Federal Reserve atau The Fed mengambil keputusan.

EY Global IPO Leader George Chan mengatakan, ketika sejumlah bank sentral mengubah kebijakannya dan mulai menurunkan suku bunga, investor diperkirakan akan memindahkan modalnya untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi.

"Pergeseran ini diperkirakan akan meningkatkan likuiditas di pasar ekuitas, pasar negara berkembang, dan sektor yang berorientasi pada pertumbuhan, seperti teknologi, kesehatan, dan ilmu sains," kata George dalam keterangan resminya, Senin (15/7).

Chan menyebut jika ketegangan geopolitik dapat memaksa perusahaan-perusahaan untuk menjajaki pasar IPO alternatif, menghindari kawasan berisiko tinggi, dan mencari peraturan yang lebih menguntungkan. Pergeseran ini berpotensi mengarah pada munculnya pusat keuangan baru dan mengubah lanskap pasar IPO. Sementara itu, ketidakpastian pemilu juga berdampak pada waktu pelaksanaan IPO.

Beberapa perusahaan dapat menunda penawaran saham untuk menghindari dampak yang tidak dapat diprediksi dari hasil pemilu terhadap stabilitas pasar dan kepercayaan investor, dan lebih memilih untuk menunggu kondisi yang lebih stabil setelah pemilu," ujar Chan.

Pasar IPO Indonesia Tetap Tangguh Meski IHSG Turun 7,4% di Semester I 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 7,4% pada semester pertama 2024. Penurunan disebabkan oleh aktivitas investor asing, dengan penjualan bersih di pasar mencapai US$ 800 juta (Rp 12,89 triliun).

Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kondisi pasar saat ini, seperti depresiasi rupiah terhadap dolar AS dan pendekatan investor yang bersifat wait and see terhadap penunjukan kabinet baru, serta arah kebijakan selanjutnya dari presiden terpilih Indonesia.

Berbeda dengan pelemahan pasar yang lebih luas, perusahaan-perusahaan baru yang terdaftar di BEI menunjukkan kinerja positif selama semester pertama 2024. Hal ini dipicu dengan hasil IPO yang tumbuh sebesar 12,5% sejak awal tahun ini (year to date), menyoroti kuatnya minat investor terhadap pendatang baru.

EY Indonesia Strategy and Transactions Partner Reuben Tirtawidjaja mengatakan, Indonesia telah menjadi pasar IPO terkemuka di ASEAN pada semester pertama 2024. Pasar IPO terkemuka yang dimaksud dalam hal jumlah perusahaan yang terdaftar. Reuben menyebut hal ini menunjukkan ketahanan relatif Bursa Efek Indonesia (BEI) dibandingkan bursa negara-negara lain di kawasan ASEAN.

Hal ini terjadi di tengah adanya moderasi pasar akibat pemilihan presiden Indonesia yang diadakan pada bulan Februari 2024. Secara historis, Pemilihan Presiden (Pilpres) menyebabkan perlambatan sementara dalam aktivitas pasar modal.

Kawasan ASEAN yang lebih luas juga mengalami moderasi dalam aktivitas IPO, yang kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya tekanan inflasi yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga. "Tren ini tidak hanya terjadi di pasar ASEAN, lanskap IPO global juga mengalami penurunan sebesar 12% secara tahunan (year-on-year) dalam jumlah perusahaan yang melakukan IPO," tuturnya.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...