Terdapat tujuh masalah yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi di akhir masa jabatan Presiden Jokowi, mulai dari penurunan PMI Manufaktur, deflasi, PHK massal hingga perlambatan ekonomi.
Harga minyak turun 1,6% pada Kamis (1/8) seiring fokus pasar yang kembali pada kekhawatiran pelemahan permintaan AS dan Cina, yang membayangi risiko geopolitik dari konflik Timur Tengah.
EY Global IPO Leader George Chan mengatakan, ketegangan geopolitik dapat memaksa perusahaan-perusahaan untuk menjajaki pasar IPO alternatif dan menghindari kawasan berisiko tinggi.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, kondisi geopolitik tidak akan lebih baik hingga sepuluh tahun ke depan.
Berita tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi diyakini tidak berdampak pada harga minyak lantaran pasar lebih memperhatikan prospek penurunan suku bunga The Fed dan kebijakan produksi OPEC.
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, ketegangan geopolitik dapat memicu kenaikan beberapa komoditas seperti emas, dan nikel. Hal ini akan berdampak positfif bagi ekonomi Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan sistem keuangan Indonesia masih terus terjaga di tengah tensi geopolitik global pada kuarta pertama 2024.
Tensi geopolitik di Timur Tengah telah berpengaruh terhadap inflasi atau kenaikan harga emas di Indonesia. Hal ini tercermin dari kenaikan harga dan permintaan emas saat perang Iran-Israel memanas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, aspek pendidikan dan dan kesehatan menjadi kunci pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk perlindungan masyarakat bagi masyarakat rentan.
Nilai tukar rupiah berpeluang menguat ke level psikologis sebesar Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun ini. Penguatan ini akan didorong oleh sejumlah faktor.
DPR AS telah meloloskan paket rancangan undang-undang untuk bantuan terhadap Ukraina, Israel, dan Taiwan senilai US$ 95 miliar atau lebih dari Rp 1,5 kuadriliun.