Wall Street Menguat, Indeks Dow Jones Cetak Rekor Level Tertinggi Baru
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (16/7). Dow Jones Industrial Average naik ke level tertinggi baru.
Kenaikan indeks saham terjadi karena pasar bullish meluas di luar saham-saham teknologi, didorong oleh harapan penurunan suku bunga yang akan datang. Dow Jones melonjak 742,76 poin, atau 1,85% dan ditutup pada 40.954,48, mencapai level tertinggi sepanjang masa serta mencatatkan sesi terbaiknya sejak Juni 2023.
Russell 2000, yang berfokus pada saham-saham berkapitalisasi kecil, naik lebih dari 3% untuk kenaikan hari kelima berturut-turut. Kemudian S&P 500 bertambah 0,64% dan ditutup pada 5.667,20.
Nasdaq Composite naik 0,2% pada 18.509,34. Kenaikan tipis terjadi karena saham-saham teknologi sebagian besar tidak ikut dalam reli hari Selasa.
Saham industri Caterpillar naik lebih dari 4%, menjadi peraih keuntungan terbesar kedua di Dow setelah UnitedHealth. Perusahaan asuransi tersebut melonjak 6,5% berkat hasil kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.
Sementara di sektor keuangan, yang juga menjadi sorotan dalam kenaikan pasar, menguat setelah laporan keuangan dari Bank of America dan Morgan Stanley melebihi ekspektasi para analis. Bank of America melonjak lebih dari 5%, sementara Morgan Stanley naik hampir 1%.
Tak hanya itu, peralihan dari saham teknologi berkapitalisasi besar ke saham berkapitalisasi kecil dan saham siklikal dimulai seminggu lalu. Hal itu ketika indeks harga konsumen bulan Juni menunjukkan inflasi terendah dalam tiga tahun terakhir.
Angka ini dianggap sebagai tanda bahwa inflasi mendekati target 2% Federal Reserve, sehingga bank sentral mungkin akan menurunkan suku bunga. Sejalan dengan hal tersebut, menurut alat CME FedWatch, para trader saat ini memperkirakan peluang 100% bahwa the Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September.
Penurunan suku bunga ini diharapkan dapat mendorong saham-saham berkapitalisasi kecil dan industri yang lebih bergantung pada biaya pinjaman. Hal ini berbeda dengan saham teknologi besar yang kaya akan uang tunai dan telah mendapatkan keuntungan dari optimisme seputar kecerdasan buatan.
Dalam seminggu terakhir, Russell 2000 telah melonjak lebih dari 11%. Sementara saham blue-chip Dow telah naik lebih dari 4%. Akan tetapi, Nasdaq hanya naik 0,4% dalam periode yang sama.
Pada saat bersamaan, perusahaan teknologi AI, Nvidia, dan induk Google, Alphabet, masing-masing turun lebih dari 1% pada hari Selasa. Hal ini memperpanjang kerugian mereka selama seminggu terakhir karena sektor-sektor lainnya menguat.
Ahli Strategi Investasi di Baird, Ross Mayfield menyatakan bahwa ada momentum kuat di balik pergeseran perdagangan dari teknologi berkapitalisasi besar ke saham berkapitalisasi kecil dan saham biasa.
"Ini adalah rotasi, tetapi lebih berkaitan dengan peningkatan di sektor-sektor pasar yang lebih siklikal daripada penilaian ulang potensi jangka panjang AI," kata Mayfield dikutip CNBC, Rabu (17/7).
Kepala Strategi Global di LPL Financial, Quincy Krosby mengatakan investor lebih menyukai awal siklus pelonggaran oleh Federal Reserve ketika ekonomi masih dalam keadaan solid.
"Data ini seharusnya menjadi berita baik bagi pasar," tambah Krosby.
Di samping itu, data penjualan ritel yang dirilis hari Selasa semakin meyakinkan investor bahwa Federal Reserve telah mencapai fase di mana kebijakan ekonomi menjadi lebih stabil dan terkontrol. Penjualan ritel untuk bulan Juni tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Kinerja penjualan ritel berbeda dengan ekspektasi penurunan. Jika dikecualikan sektor otomotif, penjualan Juni bahkan meningkat sebesar 0,4%, melebihi konsensus perkiraan sebesar 0,1% yang dikumpulkan oleh Dow Jones.