Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) sebagian besar ditutup menguat pada perdagangan Senin (13/1). Dow Jones Industrial Average naik hingga memimpin pasar.
Fluktuasi indeks Wall Street pada Kamis dengan Dow Jones hampir menghentikan penurunan terpanjang sejak 1974, sementara S&P 500 dan Nasdaq melemah seiring sesi berlangsung.
Bursa saham Wall Street mengalami hari penurunan konsisten terpanjang sejak 1978, dipicu oleh rotasi menuju teknologi dan meninggalkan saham tradisional.
Wall Street merespon data ekonomi AS yang kurang memuaskan dengan kestabilan yang tipis. S&P 500 dan Dow Jones mengalami penurunan mingguan, sementara Nasdaq mencatat kenaikan.
Tiga indeks utama Wall Street menembus rekor tertinggi, dengan Dow Jones Industrial Average untuk pertama kalinya menembus level 45.000 pada perdagangan Rabu (4/12).
Sentimen positif pemilu Amerika berlanjut, sehingga bursa saham Wall Street menguat. Dow Jones mencetak rekor, sementara Nasdaq dan S&P terus menguat. Meskipun, investor beralih dari saham teknologi.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa saham Wall Street kembali mencetak rekor berkat saham raksasa teknologi. Salah satu sentimen positif yakni The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps.
Wall Street menguat dengan Dow Jones mencapai rekor baru dan Nasdaq serta S&P 500 juga terangkat, didorong oleh laporan keuangan yang optimis dari Morgan Stanley dan United Airlines
Wall Street turun setelah pelaku pasar bereaksi terhadap laporan pendapatan. Dow Jones dan S&P 500 turun lebih dari 0,75% sementara Nasdaq jatuh 1,01%.
Wall Street mencatat rekor baru dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones naik tinggi, dipicu antisipasi investor terhadap laporan keuangan perusahaan besar.
KPU menetapkan Romy Soekarno sebagai anggota DPR setelah dua caleg PDIP dari Dapil Jawa Timur VI, Sri Rahayu dan Arteria Dahlan, secara berurutan mengundurkan diri.