Bank Raya Paparkan Strategi Perkuat Inovasi Bisnis Digital

Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
27 Agustus 2024, 14:22
Bank Raya
Bank Raya
Bank Raya
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mencatatkan pertumbuhan positif untuk total kredit pada kuartal II-2024 mencapai Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 12,1 persen secara year on year (yoy).

Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan Total Aset Bank Raya di kuartal II-2024 menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9 persen (yoy).

Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan disbursement  kredit digital selama kuartal II-2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3 persen (yoy).

Sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya mencapai Rp1,5 Trilliun atau tumbuh sebesar 81,5 persen (yoy).

Di kuartal II-2024, Bank Raya berhasil memperbaiki Rasio NPL gross menjadi 4,14 persen dan NPL Net sebesar 1,8 persen dari sebelumnya pada kuartal II/2023 Rasio NPL Gross tercatat sebesar 4,35 persen dan NPL Nett sebesar 1,75  persen.

Seiring dengan pertumbuhan kredit, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 5,7 persen (yoy).

Adapun, untuk pertumbuhan DPK terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen (yoy) menjadi Rp891,6 miliar dan volume transaksi yang tumbuh sebesar 12,5 persen (yoy) menjadi Rp1,6 triliun.

Berkat kinerja yang membaik, Bank Raya berhasil membukukan laba bersih di kuartal II-2024 sebesar Rp 20 miliar dengan kenaikan 115,9 persen (yoy). 

Pencapaian kinerja Bank Raya yang tumbuh juga tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang menunjukkan perbaikan. 

Adapun, rasio NIM pada kuartal II-2024 menjadi 4,31 persen dari sebelumnya 3,53 persen. Selain itu cost to income ratio pada kuartal II-2024 juga membaik menjadi 52,44 persen dari sebelumnya 82,95 persen.

Sementara itu, sepanjang semester I-2024, Bank Raya telah meluncurkan berbagai produk yang menyasar pada segmen mikro dan kecil serta  komunitas seperti QRIS Merchant untuk para pelaku usaha, dan Saku Bersama untuk mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan komunitas.

Raya Apps juga semakin lengkap dengan hadirnya fitur Quick Access untuk transaksi QRIS. Fitur Quick Access dengan shortcut menu pada halaman login, bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam pembayaran menggunakan QRIS di aplikasi Bank Raya yang tersedia pada halaman login.

Tidak hanya itu, Bank Raya juga terus mendorong perluasan champion product Bank Raya, Pinang Dana Talangan, untuk menjangkau market yang lebih luas.

Bukan hanya sekadar melayani pinjaman jangka pendek untuk mendukung produktivitas agen BRILink, tapi juga memperluas kolaborasi dengan ekosistem BRI Group seperti kolaborasi dengan Pegadaian untuk akses dana talangan bagi para agen gadai seluruh Indonesia.

Untuk mendukung perluasan jangkauan produk digital, Bank Raya terus mengoptimalkan potensi sinergi dengan ekosistem BRI dimulai dari pemanfaatan channel BRI seperti Tarik dan Setor Tunai di ATM BRI dan Agen BRILink, perluasan cakupan layanan diantaranya melalui kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo).

Di samping itu untuk menjangkau lebih banyak segmen UMKM, Bank Raya juga memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital lainnya seperti misalnya fintech, komunitas pelaku usaha dan juga paguyuban kuliner melalui cluster unggulan Bank Raya.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan dengan adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap produk perbankan digital, Bank Raya melihat kesempatan untuk berinovasi dengan semakin luas.

Maka kolaborasi menjadi pendongkrak untuk pertumbuhan bisnis agar semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan produk digital Bank Raya.

"Sehingga ke depan, kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem dan komunitas," jelas Ketut, dalam keterangan resmi, Selasa (27/8).

Semakin Optimis dengan Pertumbuhan Kredit Digital yang Positif

Salah satu growth driver pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan. Produk pinjaman digital Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink, pada kuartal  II-2024 tercatat telah disalurkan sebanyak Rp 7,2 triliun atau tumbuh 58,9 persen (yoy) kepada kurang lebih 33 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian.

Untuk posisi kuartal II-2024 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp491 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4 persen (yoy).

Selain itu, pertumbuhan juga tercatat  pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap  sebesar 74,8 persen (yoy) atau outstanding tercatat mencapai Rp385 miliar.

Adapun outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp 564 miliar atau tumbuh 37,5 persen (yoy).

Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga.

Pertumbuhan kredit digital diikuti dengan pertumbuhan simpanan digital. Pada kuartal II-2024, pertumbuhan Giro tumbuh sebesar 55,4 persen (yoy) menjadi Rp772 miliar, tabungan tumbuh 5,1 persen (yoy) atau menjadi Rp1,5 triliun dan deposito tumbuh 1,9 persen (yoy) menjadi Rp6,3 triliun.

Sedangkan pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan digital saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen (yoy).

Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari.

Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada kuartal II-2024 menjadi 26,8 persen dari sebelumnya pada 24 persen di kuartal II-2023.

Dengan pertumbuhan tersebut semakin memperkokoh kondisi likuiditas Bank Raya, hal ini tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya tercatat pada kuartal II-2024 sebesar 78,25 persen dari sebelumnya sebesar 73,77 persen pada kuartal II-2023.

Dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR pada kuartal II-2024 sebesar 40,84 persen, yang mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan kedepan.

“Kami berharap, Bank Raya dapat terus memberikan dampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, memudahkan transaksi harian nasabah, dan membantu lebih banyak pelaku usaha untuk terus maju dan produktif," tutup Bagus.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...