Terseret Bursa AS, Indeks Nikkei Anjlok 4%, Bursa Taiwan Merosot 5%

Hari Widowati
4 September 2024, 08:38
Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan penurunan sebesar 4,01% setelah saham-saham teknologi AS didera tekanan jual.
ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/ama/cf
Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan penurunan sebesar 4,01% setelah saham-saham teknologi AS didera tekanan jual.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bursa saham di Asia Pasifik berguguran pada pembukaan perdagangan Rabu (4/9). Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan penurunan sebesar 4,01% setelah saham-saham teknologi AS didera tekanan jual karena data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran resesi.

Menurut laporan CNBC.com, saham-saham yang terkait dengan semikonduktor seperti Renesas Electronics anjlok 10%, menjadikannya sebagai penekan terbesar dalam indeks bursa Jepang. Tokyo Electron merosot 7,3%, sementara Advantest anjlok lebih dari 9%.

Softbank Group yang memiliki perusahaan perancang cip Arm, harga sahamnya turun lebih dari 5,7%. Arm mendesain cip untuk Nvidia.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 2,61% pada pembukaannya. Begitu juga dengan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq, yang mengalami penurunan 2,94%.

Raksasa cip Samsung Electronics dan SK Hynix - keduanya adalah pemasok Nvidia - kehilangan 2,76% dan 6,95%.

Indeks Tertimbang Taiwan turun 4,6% pada pembukaannya. Saham-saham kelas berat seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company turun 5% dan Hon Hai Precision Industry - yang secara internasional dikenal sebagai Foxconn - turun lebih dari 4%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun hampir 2%, terseret oleh pelemahan harga minyak. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 17.487, lebih rendah daripada penutupan terakhir HSI di 17.651,49.'

Kejatuhan Saham Nvidia

Di AS, harga saham produsen cip Nvidia merosot lebih dari 9% dalam perdagangan reguler, menyeret saham-saham lain, seperti Intel, AMD, dan Marvell.

VanEck Semiconductor ETF (SMH), indeks yang melacak saham-saham semikonduktor, turun 7,5%, hari terburuknya sejak Maret 2020.

Secara terpisah, indeks manufaktur ISM untuk bulan Agustus mencapai 47,2% untuk bulan tersebut, naik 0,4 poin persentase dari bulan Juli, tetapi di bawah 47,9% yang diharapkan dari Dow Jones. Indeks ini mengukur persentase perusahaan yang melaporkan ekspansi, sehingga angka di bawah 50% menunjukkan kontraksi.

Ketiga indeks utama mencatat hari terburuk sejak aksi jual global pada 5 Agustus. Dow Jones Industrial Average turun 1,51% dan S&P 500 turun 2,12%. Nasdaq Composite mengalami kerugian terbesar, anjlok 3,26%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...