Saham Sektor Migas Terkerek di Tengah Ancaman Kenaikan Harga Minyak Imbas Badai

Selfie Miftahul Jannah
12 September 2024, 11:12
Kapal Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan proses lifting minyak ke kapal tanker di perairan utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). FSO Arco Ardjuna yang berkapa
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi Kapal Tanker.
Button AI Summarize

Harga minyak melonjak lebih dari 2% pada Rabu waktu setempat, dipicu oleh kekhawatiran bahwa Badai Francine, yang mendekati daratan di Louisiana, kondisi ini akan memaksa penutupan produksi minyak dalam jangka panjang di wilayah pengeboran lepas pantai AS.

Mengutip data Reuters, ancaman badai memperkuat ketidakpastian yang menyelimuti pasar energi global, mengingat potensi gangguan pasokan yang berkepanjangan di salah satu wilayah produksi minyak utama dunia.

Di tengah kenaikan harga minyak global, sentimen positif merembet cepat ke pasar saham migas domestik. Pada perdagangan Kamis (12/9), beberapa saham sektor energi di dalam negeri ikut terdorong naik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mencatatkan kenaikan 15 poin atau 1,01%, diperdagangkan di level 1.500 per saham.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan kenaikan lebih tinggi, naik 30 poin atau 2,51% ke posisi 1.225 per saham, didorong oleh ekspektasi meningkatnya permintaan energi. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga turut menguat, dengan tambahan 25 poin atau 1,75%, menempatkan harga saham di 1.455 per saham.

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat kenaikan moderat sebesar 5 poin atau 0,41%, diperdagangkan pada level 1.220 per saham. Sementara itu, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tetap stabil di posisi 200 per saham.

Adapun futures Brent ditutup menguat di level US$ 70,61 per barel, naik US$ 1,42 atau 2,05%. Sementara itu, futures minyak mentah AS meningkat sebesar US$ 1,56 per barel atau 2,37%, berakhir di US$ 67,31. Kenaikan ini tidak hanya mencerminkan kekhawatiran pasar atas potensi risiko pasokan, tetapi juga mengabaikan data persediaan yang baru saja dirilis.

Reporter: Selfie Miftahul Jannah

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...