Selain Program Makan Bergizi Gratis, Faktor Ini Mempengaruhi Laju Saham Konsumsi
Ringkasan
- Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis dengan membangun pabrik susu ikan di Indramayu, berdampak positif pada saham sektor consumer goods.
- Mayoritas saham di sektor consumer goods, seperti MYOR dan INDF, stabil dan menguat. ICBP mengalami kenaikan sebesar 0,44%.
- Faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan saham consumer goods adalah penyesuaian suku bunga acuan dan keputusan The Fed mengenai suku bunga AS.
Pemerintah mulai merealisasikan program Makan Siang Gratis, yang kini berganti nama menjadi Makan Bergizi Gratis, melalui pembangunan pabrik susu ikan di Indramayu, Jawa Barat. Langkah ini pun berimbas positif pada pergerakan saham sektor consumer goods.
Mengutip data aplikasi RTI pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (18/9), mayoritas saham di sektor ini stabil dan cenderung menguat. Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) bertahan di level Rp 2.710 per saham, sementara PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga tetap stabil di Rp 7.100 per saham.Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengalami kenaikan sebesar 50 poin atau 0,44%, membawa harga sahamnya menjadi Rp 11.450 per saham.
Meskipun saat ini saham consumer goods stabil, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kestabilan dan laju positif saham konsumsi. Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengungkap, salah satu faktor yang akan mengganggu pergerakan tersebut adalah adanya penyesuaian suku bunga acuan.
"Misalnya gini suku bunga acuan ini memang saat ini relative agak tinggi. Tapi setidaknya dalam sektor bank khususnya BI ini mulai melakukan pelonggaran moneter, tapi memang kebijakan tersebut berlaku moderat. Tidak agresif, kalau agresif nantinya pasti akan memicu peningkatan domestic consumption sehingga memicu kenaikan inflasi," ujar Nafan kepada Katadata.co.id, Rabu (18/9).
Terlebih saat ini Pasar keuangan Tanah Air tengah menanti pengumuman kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed pada Rabu (18/9) waktu AS atau Kamis (19/9) waktu Indonesia. Pada tanggal ini, The Fed akan melaksanakan Federal Open Market Committee (FOMC) yaitu rapat dewan untuk kebiijakan bank sentral AS untuk menentukan pemotongan atau masih mempertahankan suku bunga. Keputusan The Fed pekan ini menjadi penentu sikap Bank Indonesia terhadap suku bunga acuan.
Adanya penyesuaian tersebut, tentu akan berpengaruh pada laju saham di sektor konsumsi. Lebih lanjut ia menjelaskan mengenai tujuan utama dari program Makan Bergizi Gratis, program ini khusus dibentuk untuk menstabilkan inflasi dan memperkuat stabilitas perekonomian domestik, yang didorong oleh konsumsi dalam negeri. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi domestik yang lebih kuat.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah implementasi program ini secara menyeluruh. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tersebar merata di berbagai daerah, penyebaran dan pelaksanaan program makan siang bergizi memerlukan strategi yang matang dan koordinasi yang efektif. Hal ini mencakup distribusi yang efisien dan penyesuaian untuk memastikan bahwa manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah.
"Ini kan Kembali lagi bagaimana mengimplementasikan program makan siang gratis ini secara menyeluruh, karena memang penduduk kita kan besar. penduduk kita sangat besar dan penyebaranya juga merata ke daerah. Karena memang tantangannya di situ, juga jumlah penduduknya tinggi dan persebarannya luas," ujarnya.