Master Print (PTMR) Tetapkan Harga IPO Rp 128, Potensi Raup Rp 55 Miliar
Anak usaha PT Mitra Pack Tbk (PTMP), yakni PT Master Print Tbk (PTMR), mematok harga saham penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp 128 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan menargetkan meraup dana segar maksimal Rp 55,68 miliar dan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Oktober 2024.
Berdasarkan prospektus yang dikutip pada Rabu (2/10), harga saham perdana tersebut merupakan nilai tengah dari harga penawaran awal di rentang Rp 125-135 per saham.
Perusahaan distributor resmi dan penyewaan barang-barang industri pengemasan itu akan melepas 435 juta saham atau 22,81% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. PT Profindo Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Master Print.
Rencana usai IPO
Berdasarkan prospektusnya, sebesar 46% dari total dana yang diraup dari IPO atau setara dengan Rp 25,09 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi 247.500 saham PT Global Putra Kusuma (GPK). GPK adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman, produk susu, mainan, kosmetik, industri kimia, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Mitra Print akan membeli saham GPK dari PT KUS Global Investama sebanyak 197 ribu saham, PT Kencana Usaha Sentosa 47 ribu saham, dan 2.500 saham milik Cindy Kusuma. Setelah diakuisisi, GPK membeli sumber persediaan barang dagang mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya dengan 90% dana yang berasal dari Master print.
Selain itu, sekitar 54% dari dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk modal kerja. Dana ini akan digunakan untuk membeli persediaan barang regular seperti consumable, mesin printer, dan suku cadang. Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk mendukung penambahan dan pengembangan produk baru, kegiatan pemasaran, dan marketing.
Demi menarik minat investor, perseroan akan membagikan dividen tunai maksimal sebesar 30% dari laba bersih tahun berjalan mulai tahun buku 2024 dan seterusnya.
Berdasarkan laporan keuangannya, laba neto Master Print tahun buku 2023 mencapai Rp 3,27 miliar. Perolehan laba tersebut melejit sebesar 213,34% dibandingkan dengan laba neto tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 1,04 miliar. Kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bersih perusahaan, serta kemampuan perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas marginnya.
Mitra Pack akan menggenggam sebanyak 1,45 miliar saham atau 76,42% setelah IPO. Sisanya yaitu Ardi Kusuma memiliki 14,72 juta saham atau 0,77% sedangkan masyarakat (investor publik) memegang 435 juta saham atau sebesar 22,81%.