Respons BEI Pasca Pelantikan Prabowo dan Kabinet 'Gemuk'

Nur Hana Putri Nabila
21 Oktober 2024, 08:52
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, berharap agar pasar modal Indonesia dapat semakin berkembang di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Katadata/Hufaz Muhammad
Logo Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden RI ke-8 pada Minggu (20/10). Usai pelantikan, ia mengumumkan kabinet Merah Putih periode 2024-2029, terdiri dari 48 menteri, 5 kepala lembaga, dan 56 wakil menteri. Total 109 orang akan dilantik hari ini di Istana Negara, Senin (21/10).

Merespon hal tersebut, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, berharap agar pasar modal Indonesia dapat semakin berkembang di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

"Sangat optimis,” kata Jeffrey ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (21/10).

Jeffrey juga menyebut di era pemerintahan baru ini, BEI optimistis baik investor domestik maupun asing akan berkontribusi aktif di pasar modal Indonesia. Ia juga percaya bahwa target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dan jumlah investor baru dapat tercapai pada akhir 2024. 

BEI menargetkan RNTH di pasar saham Indonesia mencapai Rp 12,25 triliun serta menarik 2 juta investor baru hingga akhir tahun.

BEI juga menanggapi penambahan jumlah kementerian dalam kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan membuat kabinet semakin 'gemuk' dan potensi dampaknya terhadap pasar modal Indonesia. 

Jeffrey menilai investor akan menimbang dampak kebijakan pemerintahan baru terhadap pertumbuhan ekonomi. Para pelaku pasar juga bakal melihat siapa saja tokoh yang bakal duduk sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan baru. 

Ia mengatakan pasar akan selalu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, kebijakan tersebut pada akhirnya akan berdampak pada perusahaan tercatat, yang kemudian akan mempengaruhi kinerja di bursa dan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut. 

“Investor pasti akan melihat itu, tidak melihat apakah jumlah kementerian atau apa, tapi impact-nya terhadap pertumbuhan ekonomi seperti apa,” kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10). 

BEI Harap Calon Emiten BUMN Bisa IPO di Pemerintahan Baru

Di samping itu, BEI berharap di pemerintahan yang baru agar lebih banyak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya dapat melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham (IPO). 

Direktur Utama BEI, Iman Rachman berharap Menteri dan Wakil Menteri BUMN yang akan menjabat nantinya dapat mendukung keberlanjutan program-program ini. Sehingga semakin banyak perusahaan BUMN yang bisa masuk ke pasar modal dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional. 

“Kami harap di pemerintahan baru akan ada tambahan perusahaan, terutama yang size besar,” kata Iman di press room Bursa Efek Indonesia, Kamis (17/10).

Sebelumnya, dalam prosesi serah terima jabatan, Prabowo bersumpah di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjalankan pemerintahan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. 

“Untuk berbakti kepada negara dan bangsa," kata Prabowo dalam Sidang Paripurna MPR, Minggu (20/10) kemarin.  

Prabowo menegaskan sumpah tersebut akan dijalankan dengan sebaik-baiknya dengan sepenuh rasa tanggung jawab dengan sepenuh kekuatan dan kemampuan dalam jiwa dan raganya. Ia juga berjanji akan menjalankan kepemimpinan ini dengan tulus dan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk pada kelompok yang tidak memilihnya dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang lalu. 

"Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintahan Republik Indonesia, kepemimpinan Bangsa dan Negara Indonesia dengan tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia termasuk mereka-mereka yang tidak memilih kami," ujar Prabowo. 

Seiring dengan hal itu, Prabowo juga mengumumkan daftar nama menteri dan wakil menteri yang akan membantunya di pemerintahan periode 2024–2029. Pada saat bersamaan, Prabowo juga mengumumkan nama-nama kepala badan dan lembaga setingkat menteri.

Menurut Prabowo, para menteri dan wakil menteri tersebut akan bekerja di bawah pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dalam kabinet yang diberi nama Kabinet Merah Putih.  Prabowo mengatakan pemilihan nama kabinet didasarkan para hasil diskusi dengan seluruh ketua umum partai koalisi. Usai pengumuman nama menteri dan wakil menteri, Prabowo menjadwalkan pelantikan digelar pada hari ini, Senin (21/10). 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...