IHSG Diprediksi Melemah, Saham GJTL hingga ASII Jadi Pilihan

Patricia Yashinta Desy Abigail
25 Oktober 2024, 07:11
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (25/10).
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (25/10).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (25/10). Phintraco Sekuritas menjelaskan, pasar menantikan rilis data Durable Goods Order Amerika Serikat pada hari ini yang diperkirakan turun 0,9% secara bulanan pada September 2024 dari sebelumnya 0% di Agustus 2024.

Kondisi ini mengindikasikan permintaan konsumen yang melandai. Kondisi ini berpotensi memperkuat tekanan bagi the Fed untuk tetap pada rencana awal, yaitu pemangkasan sukubunga acuan sebanyak 2 kali di sisa 2024.

Dari dalam negeri, periode rilis kinerja keuangan kuartal tiga 2024 emiten-emiten sudah dimulai. Dengan saham-saham bank umumnya menjadi pembuka.

"Oleh sebab itu, waspadai support dan level psikologis 7.700 pada perdagangan hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (25/10).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT TBS Energy Tbk (TOBA), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).

Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 7.636-7.676. Diperkirakan, selanjutnya IHSG berpeluang menguat ke 7.810-7.858.

Level support IHSG diprediksi akan berada di 7.595, 7.518. Sedangkan level resistance berada di 7.810, 7.910. Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 5.075-5.150 Lalu buy on weakness pada saham PT BFI Finance Tbk (BFIN) dengan rentang harga 960-975.

Serta speculative buy pada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan rentang harga 1.000-1.020. Rekomendasi selanjutnya yakni buy on weakness PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 5.075-5.150.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...