GGRM dan HRUM Keluar dari Indeks LQ45, Harga Sahamnya Anjlok
Bursa Efek Indonesia atau BEI mengeluarkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dari indeks bergengsi LQ45. Pasar bereaksi negatif sehingga harga saham GGRM langsung merosot 1,16% menjadi Rp 14.975 sedangkan harga saham HRUM anjlok 5,34% menjadi Rp 1.240 pada penutupan perdagangan Senin (28/10).
Di sisi lain, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menjadi penghuni baru indeks LQ45. Harga saham ADMR melesat 4,29% menjadi Rp 1.460 sedangkan harga saham SMRA naik 4,03% menjadi Rp 645.
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan dan Pande Made Kusuma Ari A dan P.H. Kepala Divisi Riset Heidy Ruswita Sari menjelaskan evaluasi indeks LQ45 ini termasuk evaluasi mayor. Perubahan ini berlaku efektif pada periode 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025.
Saham LQ45 adalah terminologi investasi yang mengacu pada saham-saham yang menjadi anggota Indeks LQ45. Indeks ini merupakan akronim dari liquid 45, atau dimaknai secara sederhana sebagai 45 saham yang likuiditasnya tinggi. Indeks saham merupakan ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.
Saham LQ45 merupakan representasi, atau cerminan harga saham dari 45 emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang dipilih, ditentukan berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan.
Daftar saham-saham di indeks LQ45 yang terbaru adalah sebagai berikut :
1. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
2. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
8. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
9. PT Astra International Tbk (ASII)
10. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
11. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
12. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
13. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
14. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
15. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
16. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
17. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
18. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
19. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
20. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
21. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
22. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
23. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
24. PT Indofood CBP Tbk (ICBP)
25. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
26. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
27. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
28. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
29. PT Indosat Tbk (ISAT)
30. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
31. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
32. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
33. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
34. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
35. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
36. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
37. PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
38. PT Gas Negara Tbk (PGAS)
39. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
40. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
41. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
42. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
43. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
44. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
45. PT United Tractors Tbk (UNTR)