Indeks Wall Street Terjun, Nasdaq dan S&P 500 Akhiri Tren Kenaikan Lima Hari

Nur Hana Putri Nabila
13 November 2024, 06:08
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dow Jones Industrial Average turun 382,15 poin atau 0,86% ke level 43.910,98 dan S&P 500 merosot 0,29% menjadi 5.983,99. Nasdaq Composite juga turun tipis 0,09% ke posisi 19.281,40. Nasdaq dan S&P 500 menghentikan kenaikan lima hari beruntun. 

Saham yang sebelumnya naik karena sentimen kemenangan Trump kompak anjlok. Saham berkapitalisasi kecil, yang diperkirakan akan diuntungkan jika Trump kembali ke Gedung Putih, tertekan dengan indeks Russell 2000 turun sekitar 1,8%. 

Tak hanya itu, saham Tesla, yang telah melonjak sekitar 31% sejak Hari Pemilu, merosot lebih dari 6%. Sementara Trump Media & Technology Group anjlok 9%, sejak kemenangan Trump saham ini sudah tergelincir sekitar 10%.

Menurut Kepala Investasi Siebert, Mark Malek, mengatakan saham-saham mungkin sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan bahkan sebelum Trump menang Pilpres AS. Kini, setelah ketidakpastian pemilu teratasi, beberapa tantangan ekonomi mulai muncul kembali.

Ia mengklaim bahwa bergugurannya Wall Street disebabkan oleh kelelahan pasar. Menurut Malek, kekhawatiran pasar tentang utang dan defisit dirasakan oleh banyak pihak. Pasar kini menganggap defisit sebagai masalah penting, meskipun sebelumnya hal ini tidak selalu menjadi fokus utama.

"Ini mungkin saat yang tepat untuk investor sedikit menahan diri ketika pasar sudah menunjukkan tanda-tanda tekanan," kata Malek dikutip CNBC, Rabu (13/11).

Para pelaku pasar kini mengalihkan fokus mereka pada rilis data indeks harga konsumen dan produsen yang akan diumumkan akhir pekan ini. Data inflasi ini muncul setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga minggu lalu.

Perdagangan pada hari Selasa terjadi setelah Dow ditutup mencapai level diatas 44.000 untuk pertama kalinya. Tak hanya itu S&P 500 juga mencatat rekor penutupan di atas 6.000. Hal ini mencerminkan optimisme investor bahwa masa jabatan kedua Trump bisa membawa pemotongan pajak dan pelonggaran regulasi, yang dianggap menguntungkan pasar secara keseluruhan.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...