Donald Trump Umumkan Nama Menkeu AS, Tiga Indeks Saham Wall Street Cetak Rekor
Tiga indeks saham di Wall Street mencetak rekor baru pada perdagangan Senin (25/11), setelah Presiden Amerika terpilih Donald Trump mengumumkan nama Menteri Keuangan atau Menkeu yakni Scott Bessent.
Ketiga indeks saham di Wall Street yang dimaksud yakni Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Russell 2000 yang fokus pada saham berkapitalisasi kecil.
Dow Jones melonjak 0,99% menjadi 44.736,57, S&P 500 naik 0,3% ke level 5.987,37, dan Nasdaq Composite meningkat 0,27% ke 19.054,84. Lebih dari 75% saham di S&P 500 mengalami kenaikan.
Kemudian, Russell 2000 melonjak 1,47% atau melampaui rekor tertinggi pada 2021.
Perdagangan pada Senin (25/11) tersebut memperkuat narasi bahwa reli pascapemilu kembali bergerak setelah sempat tertahan minggu lalu. Kenaikan awal setelah pemilu sempat melambat akibat kekhawatiran lonjakan imbal hasil dan inflasi dari kebijakan Trump, yang saat ini mulai mereda.
Kepala Strategi Global di LPL Financial Quincy Krosby menilai kenaikan pasar ekuitas mencerminkan respons positif investor terhadap keputusan Trump. Namun ia menyoroti saham raksasa teknologi yang bergerak variatif. Amazon dan Alphabet mencatat kenaikan, sementara Nvidia dan Netflix turun.
Pendiri Key Square Group Scott Bessent, yang merupakan seorang manajer hedge fund, dianggap oleh investor sebagai figur yang mendukung pasar saham dan mampu mengurangi dampak kebijakan proteksionis Trump, seperti rencana penerapan pajak impor.
"Saya akan merekomendasikan agar tarif diberlakukan secara bertahap," ujar Scott Bessent, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (26/11).
Ia menambahkan, jika penyesuaian tarif tersebut dikombinasikan dengan berbagai faktor disinflasi lain yang diusulkan Presiden Trump, tingkat inflasi kemungkinan akan berada di sekitar atau bahkan di bawah target 2% kembali.
Setelah pengumuman Scott Bessent sebagai Menkeu, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun melemah 14 basis poin lebih setelah Trump mengumumkan Scott Bessent sebagai Menkeu Amerika. Begitu juga indeks dolar Amerika.
Sementara itu, pergerakan Wall Street akan dipengaruhi oleh libur Thanksgiving. Bursa saham Amerika akan beroperasi singkat pada Jumat, sehingga volume perdagangan diperkirakan kecil pekan ini.
Selain itu, investor akan memantau indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau PCE Oktober pada Rabu. Data ini menjadi indikator inflasi utama yang dipantau oleh bank sentral Amerika, The Fed dalam menetapkan kebijakan suku bunga acuan.
Investor juga dinilai mencermati notulensi pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang akan dirilis sebelum libur Thanksgiving.