IHSG Ditutup Koreksi 0,18%, Saham BMRI hingga BBNI Lesu
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah 0,18% ke level 7.313 pada Kamis (5/12). Ajaib Sekuritas menyatakan adanya sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG, Misalnya seperti Menteri Ketenagakerjaan resmi menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Keputusan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum 2025. Persentase UMP dan UMK naik sebesar 6,5%, penilaian kenaikan tersebut dihitung berdasarkan pertumbuhan ekonomi, inflasi serta indeks tertentu yang mewakili kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi.
"Kenaikan UMP berpotensi meningkatkan daya beli di tengah tren melemahnya ekonomi domestik," tulis Ajaib Sekuritas, Kamis (5/12).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BE) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 9,32 triliun dengan volume 15,6 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.210.063 kali.
Sebanyak 300 saham menguat, saham 287 terkoreksi, dan 203 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.499,91 triliun.
Saham top gainers:
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
- PT Dayamitra Teelekomunikasi Tbk (MTEL)
- PT Wir Asia Tbk (WIRG)
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Saham top losers:
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
- PT Timah Tbk (TINS)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)