IPO Anak Usaha PANI (CBDK) Murah, Berpotensi Oversubscribe
Harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) emiten properti kongsi Grup Aguan dan Salim yaitu PT Bangun Kosambi Raya Tbk (CBDK) dinilai terlalu murah. Emiten anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) itu mematok harga IPO di angka Rp 3.000-Rp4.060 per saham.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menilai prospek saham IPO CBDK sangat positif, terutama karena harga sahamnya yang terjangkau. Ia juga memproyeksikan bahwa IPO Bangun Kosambi Raya berpotensi mengalami oversubscribe hingga beberapa kali lipat
“Oversubscribe beberapa kali itu menurut saya peluangnya sangat besar ya,” kata Felix ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (18/12).
Selain itu ia menilai prospek IPO PT Bangun Kosambi Raya Tbk (CBDK) cukup positif. Menurutnya, harga saham CBDK menarik, terlebih jika melihat kinerja saham induknya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang sebelumnya melonjak dari Rp 10.000 hingga sekitar Rp16.000.
Felix Darmawan juga mengungkapkan bahwa valuasi CBDK masih menunjukkan diskon terhadap nilai aset bersih (NAV), didukung oleh kepemilikan lahan yang luas serta akses tol baru yang menjadi katalis positif. Selain itu, permintaan properti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dinilai tetap kuat, terutama dengan pengembangan proyek lanjutan seperti PIK 2 dan rencana PIK 3.
Felix menyebut IPO CBDK dilakukan untuk menghimpun dana ekspansi. Dengan demikian usai IPO ini dapat mempercepat pengembangan kawasan tersebut dan menjawab tingginya permintaan dari segmen konsumen tertentu.
“Ini bisa menjadikan kepercayaan diri investor untuk memasang saham di IPO CBDK,” ucapnya.
Sebagai informasi, PT Bangun Kosambi Sukses, akan menggelar penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan informasi di laman e-initial public offering (IPO), perusahaan akan melepas 566,89 juta saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. IPO anak usaha PANI itu sekaligus menjadi jalan bagi kongsi konglomerat Sugianto Kusuma atau dikenal Aguan dan Salim Group melebarkan sayap bisnis di BEI.
Perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate ini membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 3.000 - Rp 4.060 per lembar saham. Menurut tim analis Stockbit Sekuritas, perusahaan menargetkan valuasi antara Rp 17 triliun–Rp 23 triliun, dengan dana yang bisa terkumpul sekitar Rp 1,7 triliun–Rp 2,3 triliun.
Proses bookbuilding akan dilakukan dari 13 hingga 20 Desember 2024, dengan penawaran umum dijadwalkan antara 3-9 Januari 2025, dan pencatatan saham di BEI pada 13 Januari 2025.
Bangun Kosambi Sukses bergerak di sektor real estate dan aktivitas perusahaan holding, dengan fokus pengembangan kawasan properti di Tangerang. Perusahaan mencatat bahwa 99% dari total pendapatan konsolidasian pada semester pertama 2024 berasal dari bisnis real estate.
Prospek bisnis properti dinilai cerah seiring potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia pada 2024 dan stimulus PPN DTP dari pemerintah yang berlaku hingga akhir 2024.
Rencana Penggunaan Dana IPO CBDK
Hasil dari IPO akan digunakan untuk penyertaan modal kepada afiliasi, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (IPN), yang akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan gedung meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE). Merujuk prospektus, jika dana tersisa setelah proyek MICE selesai, akan digunakan untuk biaya promosi, operasional, dan kebutuhan lain yang menunjang keberlangsungan usaha MICE.
Selain itu, perusahaan juga merencanakan kebijakan pembagian dividen hingga 40% dari laba bersih mulai tahun buku 2024, bergantung pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan kondisi keuangan perusahaan. Setelah IPO, Bangun Kosambi berencana membagikan dividen tunai dengan rasio hingga 40% dari saldo laba positif, mulai tahun buku 2024.