Deret Konglomerat Borong Saham Saat IHSG Merosot, Prajogo hingga Boy Thohir

Patricia Yashinta Desy Abigail
20 Maret 2025, 15:34
IHSG
Youtube/Sekretariat Presiden
Pengsuaha Franky Widjaja, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, dan Garibaldi Thohir menghadiri upacara HUT RI di IKN. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah konglomerat hingga petinggi melakukan transaksi pembelian saham saat Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG merosot. Pada perdagangan Selasa (18/3) IHSG merosot hingga 6% yang membuat Bursa Efek Indonesia alias BEI menghentikan perdagangan sementara atau trading halt saat itu. 

Di tengah pelemahan harga saham itu, para konglomerat hingga jajaran direksi dan komisaris sejumlah emiten turun tangan menyerok saham perusahaan di bursa. Pembelian saham ini sebagai gambaran kepercayaan diri mereka terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan perusahaan tersebut. 

Orang terkaya nomor 1 di Indonesia Prajogo Pangestu diketahui memborong saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di hari IHSG mengalami pembekuan sementara alias trading halt. Prajogo membeli 1,77 juta saham BREN dengan harga rerata pembelian Rp 4.987 per saham. Dalam transaksi ini, Prajogo ditaksir membeli saham Rp 8,8 miliar

Selain memborong saham BREN, Prajogo juga tercatat membeli saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Ia membeli 68.500 saham di saat harganya sebesar Rp 5.830 per saham. Sehingga kepemilikan saham Prajogo Pangestu bertambah dari 229.600 menjadi 289.100 saham.

Tak hanya Prajogo, konglomerat Tanah Air lainnya juga ikut melakukan aksi borong saham saat IHSG tertekan. Pengusaha nasional Garibaldi Thohir memborong saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) sebanyak 7,3 saham.

Dalam keterangan resmi kepada BEI, Garibaldi atau disebut Boy Thohir menyebutkan pembelian ini dilakukan sebab fundamental ekonomi nasional masih solid. Selain itu ia menyebut pembelian saham tersebut karena kepercayaannya dengan fundamental operasional perusahaan.

Presiden Direktur TPIA Erwin Ciputra juga tercatat melakukan pembelian saham sebanyak 308.900 saham pada 19 Maret 2025. Ia melaksanakan empat kali transaksi dalam pembelian saham perusahaan. Secara rinci, ia membeli 100.000 lembar dengan harga Rp 5.525 per saham, Rp 5.550 per saham, dan Rp 5.575 per saham. Serta memborong saham sebanyak 8.900 saham saat harga berada di Rp 6.050 per saham.

Tak hanya konglomerat, para petinggi emiten yang tercatat di bursa juga tercatat melakukan pembelian saham. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melakukan transaksi pembelian sebanyak 1.031.359 saham perusahaan dengan harga Rp 8.975,05 per saham. 

Usai transaksi, Jahja memiliki 35,21 juta saham saham BBCA dari sebelumnya sebesar 34,18 juta lembar. Selain Jahja, Direktur Bank Central Asia alias BCA John Kosasih juga melaksanakan transaksi pembelian saham BBCA sebanyak 318.416 saham dengan harga Rp 8975,05 per saham. Sebelum transaksi, saham BBCA yang dimiliki John sebanyak 776.076 saham, usai transaksi ia memiliki 1,09 juta saham usai transaksi.

Komisaris BCA Tonny Kusnadi juga membeli saham BBCA pada level harga Rp 8.975,05 per saham sebanyak 232.377 lembar. Kepemilikannya pun meningkat dari 7,26 juta saham menjadi 7,50 juta saham




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...