BNI Resmi Bagikan Dividen Rp 13,95 Triliun atau Rp 374,05 per Saham


PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memberikan dividen Rp 13,95 triliun atau Rp 374,05 per saham. Rasio dividen BNI 65% dari laba yang dibukukan tahun 2024 sebesar Rp 21,46 triliun.
"Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 21,46 triliun, sebesar 65% digunakan sebagai dividen," tulis pengumuman dalam Rapat Umum Pemegang Saham alias RUPS, Rabu (26/3).
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu telah membagikan dividen dengan rasio dividen 50% dari total laba tahun buku 2023 atau Rp 280,49 per lembar saham. Saat itu BNI mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut naik 14,2% secara tahunan (yoy). Laba perusahaan anak menyumbang Rp419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.
Adapun BBNI mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 21,46 triliun sepanjang 2024. Laba BNI naik 2,64% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 20,9 triliun.
Melansir dari laporan kinerja BNI, pendapatan bunga bersih bank pelat merah tersebut mencapai Rp 40,48 triliun Angka tersebut turun 1,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 41,27 triliun.
Penurunan ini disebabkan beban bunga yang dicatatkan oleh BNI sebesar Rp 26,10 triliun. Angkanya meningkat 29,24% dibandingkan Desember 2023 yakni Rp 26,10 triliun. Adapun pendapatan premi dan hasil investasi BNI sebesar Rp 6,74 triliun, turun dibandingkan sebelumnya yakni Rp 6,85 triliun.
Sementara penyaluran kredit mencapai Rp 775,87 triliun sepanjang 2024. Penyaluran kredit BNI meningkat 11,62%. Kredit macet atau non performing loan (NPL) net menjadi sebesar 0,74%. Sementara itu NPL gross turun yakni 1,97%. Total Aset BNI menguat 3,95% menjadi Rp 1.124,80 triliun hingga akhir 2024 dibandingkan sebelum Rp 1.086,66 triliun.