3 Saham Paling Banyak Diburu Asing: ANTM, BRIS, hingga ASII


Di tengah investor asing melepas banyak saham, beberapa saham masih dipertahankan dan diburu. Tiga saham teratas yang paling banyak diburu asing yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indosat Tbk (ISAT), hingga PT Astra International Tbk (ASII).
Berdasarkan data perdagangan Senin (21/4), nett foreign buy ANTM tercatat Rp 172,2 miliar. Lalu posisi kedua BRIS yang dibeli asing senilai Rp 46,2 miliar dan ISAT sebesar Rp 31,5 miliar.
Tak hanya itu, asing juga memburu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 16,7 miliar, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) senilai Rp 16,6 miliar, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) Rp 11,6 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 9,9 miliar.
Di samping itu, pada perdagangan saham hari ini Selasa (22/4) terpantau naik 0,89% ke level 6.503. Nilai transaksinya tercatat sebesar Ro 4,80 triliun, volume yang diperdagangkan tercatat 9,30 miliar dan kapitalisasi pasar sesi pertama siang ini Rp 11,28 triliun.
Ke mana Arah IHSG?
Sejalan dengan itu, sejumlah analis memperkirakan IHSG berpotensi bergerak menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap hasil negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 12,04 poin atau 0,19% ke posisi 6.450,31 pada perdagangan Senin (21/4). Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,19% ke posisi 724,07.
“IHSG dipandang masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya,” ujar Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya seperti dikutip Senin (21/4).
Dari dalam negeri, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap proses negosiasi antara Indonesia dengan AS, yang telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah peningkatan impor komoditas AS (termasuk energi dan produk pertanian), kerja sama dalam hilirisasi, pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta paket deregulasi.
Lotus juga melihat pelaku pasar bersikap wait and see terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22 dan 23 April 2025 pekan ini.
Dari mancanegara, pelaku pasar tengah mempertimbangkan kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dengan Jepang, meskipun masih dihantui kekhawatiran terkait prospek suku bunga acuan bank sentral AS The Fed.
Di sisi lain, komentar optimistis Presiden AS Donald Trump mengenai "kemajuan besar" dalam pembicaraan bilateral menumbuhkan harapan di kalangan pelaku pasar, meski belum ada kejelasan kapan negosiasi nyata akan dimulai.
Dari Eropa, European Central Bank (ECB) kembali menurunkan suku bunga untuk ketujuh kalinya dalam setahun menjadi 2,25 persen, sebagai upaya mendorong kepercayaan terhadap ekonomi yang tertekan oleh tarif dan ketidakpastian global.